Sementara itu, TNI-Polri terus mencari keberadaan Kapten Phillip dari udara dan jalur darat.
Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman, mengungkapkan tim gabungan telah mengerahkan pesawat dan helikopter untuk melakukan pencarian dari udara.
Untuk jalur darat, terang Herman, tim gabungan akan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Nduga dan tokoh masyarakat.
"Upaya-upaya pencarian terus dilakukan oleh Tim Gabungan TNI Polri, baik melalui pesawat udara, helikopter maupun melalui jalur darat."
"Dan juga upaya-upaya Pemda Kabupaten Nduga serta para tokoh masyarakat dengan pendekatan soft approach dialog dan membangun komunikasi," kata Herman dalam keterangan Pendam XVII/Cenderawasih, Selasa (14/2/2023).
Diketahui, aksi penyanderaan Kapten Phillip ini bermula saat KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawat Susi Air yang terparkir di lapangan terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023).
Aksi pembakaran dan penyanderaan ini sebelumnya telah dibenarkan Juru Bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom.
"Sesuai laporan Egianus Kogoya, mereka telah melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BvY di lapangan terbang distrik Paro," kata Sebby dalam pesan WhatsApp kepada Tribun Papua.com, Selasa.
"Pilotnya kami tahan dan dia menjadi sandera kami, dan penyanderaan ini merupakan kedua kalinya yang kami lakukan," lanjutnya.
Dilansir dari Surya.co.id, setelah beberapa hari tak diketahui keberadaannya, pilot Susi Air akhirnya terdeteksi oleh TNI-Polri.
Menurut Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, pilot Susi Air tersebut kini berada di tangan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Source | : | Surya.co.id,Bangkapos.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar