Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pentolan KKB Papua Sesumbar Pilot Susi Air Aman di Tangannya, Irjen Mathius D Fakhiri Ogah Tinggal Diam hingga Ancam Begini

Desy Kurniasari - Rabu, 15 Februari 2023 | 20:42
Tampak Pilot Susi Air, Captain Phillip Marthens bersama Egianus Kogoya dan sejumlah pasukan KKB di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Tribun-Papua.com/Istimewa

Tampak Pilot Susi Air, Captain Phillip Marthens bersama Egianus Kogoya dan sejumlah pasukan KKB di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

GridHot.ID - Nasib pilot pesawat Susi Air, Kapten Phillip Marthens hingga saat ini masih menjadi sandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Egianus Kogoya menjamin keamanan Kapten Phillip Marthens tetap terjaga selama bersama KKB Papua.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri pun memberi ancaman begini kepada KKB Papua.

Melansir Bangkapos.com, Kelompok Kriminal Bersenjata (KBB) Papua pimpinan Egianus Kogoya meminta syarat jika pilot Susi Air, Kapten Phillip Marthens ingin dibebaskan.

Saat ini, Phillip Marthens masih disandera KKB Egianus Kogoya di daerah Papua.

Ada dua syarat yang diminta KKB kepada pemerintah Indonesia.

Pada prinsipnya, Egianus Kogoya mengatakan pihaknya bersedia melepaskan Kapten Philip.

Asalkan, kata dia, pemerintah Indonesia bersedia memenuhi dua syarat yang diajukannya.

Syarat yang pertama adalah harus menunggu Papua merdeka, baru Kapten Phillip akan dibebaskan.

Kemudian yang kedua, Egianus Kogoya juga meminta agar negara-negara lain tak bekerja sama dengan Indonesia.

Ia menilai kerja sama Indonesia dengan negara lain menjadi penyebab Papua sulit merdeka.

Baca Juga: Penuh Ketenangan, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Kirim Pasukan Rahasia untuk Cari Pilot Susi Air yang Disebut Diculik KKB Papua Egianus Kogoya

"Jadi kami akan membawa pilot ini sampai Papua merdeka baru saya lepas," kata Egianus Kogoya dalam sebuah video yang diterima Tribun Papua.com, dikutip pada Rabu (15/2/2023).

"Tidak boleh terus bekerja sama dengan Indonesia," lanjutnya.

Menurut Egianus Kogoya, Kapten Philip akan tetap aman selama bersama kelompoknya.

"Bersama saya, pilot Phillip Marthens akan tetap aman," kata Egianus Kogoya.

Ia juga menegaskan alasan penyanderaan Kapten Phillip bukan karena untuk mendapatkan kebutuhan logistik.

OPM merilis foto dan video terbaru yang menunjukkan kondisi pilot Susi Air di bawah penyanderaan pimpinan KKB Papua Egianus Kogoya.

OPM merilis foto dan video terbaru yang menunjukkan kondisi pilot Susi Air di bawah penyanderaan pimpinan KKB Papua Egianus Kogoya.

Selain video dari Egianus Kogoya, beredar pula foto-foto Kapten Phillip bersama KKB Papua.

Dalam foto yang beredar, tampak Kapten Philip berpose bersama anggota KKB.

Latar belakang mereka terlihat seperti berada di hutan.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, mengonfirmasi kebenaran foto-foto tersebut.

Ia mengatakan foto-foto yang beredar itu memang Kapten Philip dan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

"Benar foto dan video tersebut diduga saat insiden pembakaran pesawat Susi Air di Paro, Nduga," ujar Ignatius Benny, Rabu.

Baca Juga: Umur 24 Tahun Sadisnya Minta Ampun, Ini Jejak Dosa KKB Papua Egianus Kogoya yang Habisi 46 Nyawa, Punya Puluhan Senjata Rampasan

Sementara itu, TNI-Polri terus mencari keberadaan Kapten Phillip dari udara dan jalur darat.

Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman, mengungkapkan tim gabungan telah mengerahkan pesawat dan helikopter untuk melakukan pencarian dari udara.

Untuk jalur darat, terang Herman, tim gabungan akan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Nduga dan tokoh masyarakat.

"Upaya-upaya pencarian terus dilakukan oleh Tim Gabungan TNI Polri, baik melalui pesawat udara, helikopter maupun melalui jalur darat."

"Dan juga upaya-upaya Pemda Kabupaten Nduga serta para tokoh masyarakat dengan pendekatan soft approach dialog dan membangun komunikasi," kata Herman dalam keterangan Pendam XVII/Cenderawasih, Selasa (14/2/2023).

Diketahui, aksi penyanderaan Kapten Phillip ini bermula saat KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawat Susi Air yang terparkir di lapangan terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023).

Foto pimpinan KKB Papua Egianus Kogoya bersama pilot pesawat Susi Air.

Foto pimpinan KKB Papua Egianus Kogoya bersama pilot pesawat Susi Air.

Aksi pembakaran dan penyanderaan ini sebelumnya telah dibenarkan Juru Bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom.

"Sesuai laporan Egianus Kogoya, mereka telah melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BvY di lapangan terbang distrik Paro," kata Sebby dalam pesan WhatsApp kepada Tribun Papua.com, Selasa.

"Pilotnya kami tahan dan dia menjadi sandera kami, dan penyanderaan ini merupakan kedua kalinya yang kami lakukan," lanjutnya.

Dilansir dari Surya.co.id, setelah beberapa hari tak diketahui keberadaannya, pilot Susi Air akhirnya terdeteksi oleh TNI-Polri.

Menurut Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, pilot Susi Air tersebut kini berada di tangan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Baca Juga: 'Lepaskan Pilot Susi Air!' Kapten Philips Marthen Dipastikan Ada di Tangan KKB Papua, Pj Bupati Nduga Ultimatum Egianus Kogoya

Irjen Mathius D Fakhiri pun tak tinggal diam dan melayangkan ancaman kepada KKB Papua.

"Pilot ada di kelompok Egianus, kita masih belum bisa tahu kondisi pilotnya," kata Fakhiri di Mimika, Selasa (14/2/2023).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Soal Keberadaan Pilot Susi Air, Kapolda Papua: Pilot Ada di Kelompok Egianus'.

Fakhiri tak menjelaskan lokasi pilot berkewarganegaraan Selandia Baru tersebut.

Ia menegaskan, TNI-Polri akan melakukan penegakan hukum terhadap kelompok Egianus Kogoya yang membakar pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Paro, Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada 7 Februari.

"Selaku Kapolda saya berharap kelompok Egianus dan kawan-kawan untuk setop melakukan aksi-aksi yang tidak perlu.

Tampak Pilot Susi Air, Captain Phillip Marthens bersama Egianus Kogoya dan sejumlah pasukan KKB di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Tribun-Papua.com/Istimewa

Tampak Pilot Susi Air, Captain Phillip Marthens bersama Egianus Kogoya dan sejumlah pasukan KKB di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Tentunya kami aparat kepolisian dan TNI akan lawan, kami tidak akan mundur," tuturnya.

Sebelumnya, situasi keamanan di Distrik Paro tak kondusif setelah KKB pimpinan Egianus Kogoya mengancam pekerja bangunan yang sedang membangun Puskesmas Paro, pada Sabtu (4/2/2023).

Setelah itu, KKB diyakini membakar pesawat pilatus milik Susi Air di Lapangan Terbang Paro pada Selasa (7/2/2023) pagi.

Keberadaan pilot pesawat Susi Air, Kapten Philip Mark Merthens pun belum diketahui hingga kini.

Pada Rabu (8/2/2023), Satgas Ops Damai Cartenz mengevakuasi 15 pekerja bangunan yang sempat diancam Egianus Kogoya, ke Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Baca Juga: Jadi Buronan Utama TNI-Polri, Ternyata Ini Beda OPM dan KKB Papua, Terkuak Ada Sosok Pimpinan yang Tewas dalam Penyergapan

Kapolres Nduga AKBP Rio Aleksander Penelewan mengatakan, kondisi itu membuat sejumlah warga Distrik Paro berbondong-bondong mengamankan diri ke Distrik Kenyam dengan berjalan kaki pada Kamis (9/2/2023).

Pilot Susi Air Disebut Gabung Ke KKB

Sempat Viral sebuah foto yang menyebut bahwa Pilot Susi Air yang sampai saat ini belum ditemukan, bergabung dengan KKB Papua.

Ternyata, foto tersebut adalah foto lawas, dan bukan Pilot Susi Air yang sedang dicari keberadaannya.

Sehingga dapat dipastikan foto tersebut adalah hoaks.

Dalam foto yang beredar menampilkan seorang warga Negara asing (WNA) memegang tiang bendera Bintang Kejora dengan narasi WNA tersebut sebagai Pilot Susi Air yaitu Philip Mark Mehrtens dari Selandia Baru.

Namun setelah ditelisik, ternyata seorang WNA yang ditampilkan tersebut merupakan berita 1 tahun silam yakni Kamis (24/2/2022) yang dalam Medsos terlihat sang bule tengah berada di tengah-tengah sekelompok pria yang menggenggam senjata laras panjang.

Sang bule yang mengenakan celana hingga selutut tersebut juga terlihat memegang tiang bendera Bintang Kejora.

Hal tersebut patut disayangkan karena Pilot pesawat Susi Air yaitu Philip Mark Mehrtens WNA dari Selandia Baru, saat ini masih dalam proses pencarian aparat keamanan untuk diselamatkan dan dievakuasi dari penyanderaan KKB Papua di wilayah Nduga.

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengatakan, sampai saat ini Pilot susi air masih diduga bersama kelompok KST atau KKB.

"Pilot Susi Air masih diduga bersama kelompok KST dan terus dilakukan pencarian sesuai kondisi lapangan," kata Mayjen TNI Muhamad Saleh melalui rilis pers, Sabtu (11/2/2023).

Baca Juga: 'Ini Adalah Perang Lawan Ideologi', KKB Papua Dianggap Jadi Kelompok Teroris, Kepala BNPT Minta Aparat Penegak Hukum Lakukan Hal Ini

Seperti dilansir dari Tribun Papua dalam artikel 'KKB Kembali Sebar Hoaks dan Provokasi Mengenai Pilot Susi Air'.

Sebelumnya juga, berita hoaks dan provokasi kerap disebar oleh KKB Papua seperti diungkapkan Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yakthi Brigjen TNI JO Sembiring.

"Bahwa KST menyebar berita ke masyarakat Paro Kab. Nduga bahwa TNI melancarkan operasi militer dan mengancam masyarakat."

"Semua itu tidak benar, itu adalah upaya provokasi KKB Papua dan simpatisannya," jelas Danrem 172/PWY.

Dikatakan, Danrem JO Sembiring, itulah provokasi dan memutar balik fakta, jika terus dilakukan, bisa melanggar undang-undang.

Situasi Terkini Nduga

Sementara itu, TNI-Polri terus melakukan evakuasi warga.

Terbaru, TNI-Polri berhasil mengevakuasi masyarakat Paro ke Pos Barak Baru, Satgas Satuan Organik Korem 172/PWY Yonif R 514/SY, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga.

Demikian disampaikan Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman, S.I.P., M.H., dalam keterangannya, Sabtu (11/2/2023).

Evakuasi dilakukan mengingat aksi teror dan provokatif masih saja terus dilakukan oleh KKB Papua, sehingga meresahkan dan mengganggu ketenangan masyarakat Paro.

Warga pun lebih memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Baca Juga: Dilabeli Teroris, Ini Sejarah Munculnya KKB Papua, Ada Pemimpinnya yang Masih Berusia 20 Tahunan

“Telah dilaksanakan evakuasi 33 masyarakat Distrik Paro oleh Tim Gabungan TNI Polri, salah satunya melibatkan Satuan Organik Korem 172/PWY Yonif R 514/SY di Quary Bawah, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga,” jelas Kapendam, melansir dari Dispenad.

Proses evakuasi warga diawali dengan berjalan kaki melintasi hutan dari kampung Paro menuju Quary Bawah, dan selanjutnya dijemput menggunakan dua truk dan tiga kendaraan lainnya.

“33 orang yang dievakuasi terdiri dari 17 orang anak-anak, 5 pria dewasa, dan 11 orang perempuan.

Semuanya berhasil dievakuasi dengan selamat, dan saat ini mereka berada di tempat yang aman,” terang Kolonel Herman seraya menyebut selain personel TNI Polri, beberapa pejabat Forkopimda setempat juga turut hadir kala evakuasi berlangsung.

Menurut Kapendam pula, raut gembira sekaligus haru terpancar jelas dari wajah para warga yang mengungsi, saat bertemu Tim Evakuasi Gabungan TNI Polri di Quary Bawah.

33 masyarakat Distrik Paro tersebut kemudian dibawa ke Pos Barak Baru Satgas Satuan Organik Korem 172/PWY Yonif R 514/SY.

Selanjutnya, setibanya di pos, para warga dicek kesehatannya oleh tim medis.

“Sebagai bentuk kepedulian dan memastikan 33 masyarakat Distrik Paro selalu sehat, prajurit TNI Polri juga memberikan makanan.

Setelah dipastikan kondisi warga sudah kembali pulih, mereka kemudian dibawa ke rumah Osen Gwijangge, selaku Kepala Kampung Tawelma Distrik Paro, Kampung Kenyam, Distrik Kenyam,” lanjutnya.

Hingga saat ini, tidak menutup kemungkinan masih aka nada pengungsi susulan dari masyarakat Paro menuju Distrik Kenyam, Kab. Nduga.

Untuk itu, para prajurit TNI Polri akan terus mengikuti perkembangan situasi yang terjadi di Paro, Kab. Nduga.

Baca Juga: Ulah KKB Papua Disorot Media Asing, Egianus Kogoya Ternyata Jadi Pimpinan OPM yang Paling Berbahaya, Ini Daftar Kejahatannya

“Mohon doanya dari semua pihak, semoga seluruh masyarakat Paro dalam keadaan aman dan selamat,” tandas Kapendam. (*)

Source :Surya.co.idBangkapos.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x