“Jadi cara lain untuk menandakan bahwa denuklirisasi benar-benar tidak masuk akal,” kata Richey.
Mengutip NDTV, hingga kini, nama sang putri belum pernah sekali pun disebutkan namanya di media pemerintah Korea Utara sejak dia pertama kali terlihat menghadiri peluncuran misil bersama Kim tahun lalu.
Namun para pejabat intelijen Korea Selatan meyakini, nama sang putri adalah Ju Ae, sesuai yang diidentifikasi oleh mantan pemain bola basket Amerika Dennis Rodman. Seperti yang diketahui, Rodman pernah menghabiskan waktu dengan keluarga Kim pada tahun 2013.
Rachel Minyoung Lee, seorang ahli Korea Utara dengan Jaringan Nuklir Terbuka yang berbasis di Wina, mengatakan terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa Ju Ae sedang dipersiapkan untuk kepemimpinan.
Akan tetapi, Lee setuju bahwa kehadirannya di acara-acara militer secara eksklusif menunjukkan tujuan utamanya adalah untuk menggarisbawahi pentingnya pengembangan senjata yang berkelanjutan untuk keamanan generasi mendatang.
"Kepemimpinan Korea Utara mungkin harus menjelaskan mengapa negara harus terus berinvestasi dalam pertahanan nasional meskipun kondisi ekonomi memburuk," kata Lee. "Dan tidak ada propaganda yang lebih kuat daripada putri muda pemimpin untuk menyampaikan pesan itu."
Menurut South China Morning Post, Korea Utara secara historis melarang orang menggunakan nama yang sama dengan para pemimpin dan keluarga dekat mereka. Kebijakan itu memaksa orang untuk mengubah nama mereka dan itu merupakan bagian dari upaya rezim untuk menghormati pemimpin mereka.
Bahkan Kim Jong Un melarang orang memegang namanya pada tahun 2014. Pada masa pemerintahan ayah Kim Jong-un, Kim Il-sung, orang dilarang memiliki nama Il-sung.
(*)