"Saya lihat preman ini sudah mulai merajalela di Jakarta ini," ujar Fadil Imran dikutip dari TikTok @kapoldametrojaya pada Rabu (22/2/2023).
@kapoldametrojaya Saya melakukan peninjauan ke teman-teman lalulintas, evaluasi hal-hal yang perlu dibenahi terutama penggunaan teknologi untuk mendukung kinerja jajaran. Alhamdulillah pagi hari ini, jajaran direktorat lalu lintas @poldametrojaya akan meresmikan e-tle mobile untuk memingkatkan akuntabilitas dan transparansi penegakan hukum di bidang lalu lintas. Salam, FI
♬ original sound - Kapolda Metro Jaya
"Sampai tadi malam saya tidur jam 03.00 WIB, darah saya mendidih itu lihat anggota dimaki-maki," sambungnya.
Fadil Imran mengatakan bahwa keberadaan debt collector itu menjadi sesuatu yang meresahkan.
"Enggak ada lagi tempatnya preman di Jakarta," kata Fadil Imran.
"Sedih hati saya itu bolak-balik yang debt collector macam itu, jangan biarkan dia itu lawan, tangkap, jangan pakai lama," ujarnya.
Ia pun berpesan kepada anggotanya untuk menanggapi secara cepat jika ada kasus-kasus debt collector serupa.
"Ini Kasat Serse, jangan terlambat datang ke TKP kalau ada begitu," ujar Fadil Imran.
"Cepat respon, cepat tangkap preman-preman seperti itu," lanjutnya.
Lebih lanjut, Fadil Imran menegaskan bahwa debt collector tidak boleh lagi menggunakan kekerasan jika menagih kepada pelanggan.
"Debt collector juga kalau ada yang ngomongnya kasar, termasuk yang order itu, siapa itu perusahaan leasing order itu," tutur Fadil Imran.
"Tidak boleh lagi debt collector yang menggunakan kekerasan. Meneror orang, enggak boleh, saya perintahkan kamu itu," pungkasnya.
Source | : | Tribunwow.com,TribunJakarta.com,TribunJabar.id |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar