"Kemudian saat kontak tembak berhenti, anggota kami berusaha membantu mama-mama yang tertembak untuk dievakuasi dan diobati."
"Rupanya saat mengevakuasi, salah satu anggota kami justru kena tembak di bagian kiri," kata Sugeng.
Praka Jumardi mengalami luka yang parah dan terlambat memperoleh pertolongan sehingga nyawanya tidak bisa diselamatkan.
"Kondisinya kritis dan muntah darah, setelah kami evakuasi ke pos dan begitu dokter datang, (Praka JM) sudah tidak tertolong lagi sehingga dinyatakan dokter sudah tidak ada," kata dia.
Kemudian pada Jumat siang, jenazah Praka Jumardi dievakuasi ke Mimika dan selanjutnya akan diterbangkan ke kampung halamannya di Bone, Sulawesi Selatan, Sabtu (4/3/2023).
Mengenai situasi di lokasi kejadian, Sugeng memastikan personel TNI-Polri terus bersiaga dan melakukan patroli agar KKB Papua tidak berulah lagi dan masyarakat bisa kembali melakukan aktivitasnya dengan tenang.
"Aparat kami sedang melaksanakan patroli, ada juga yang konsolidasi untuk mengembalikan situasi kembali kondusif," ucap dia.
2 orang meninggal
Diberitakan sebelumnya, KKB Papua menembak warga sipil dan anggota TNI di Kampung Pamebut, Distrik Yugumuak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Jumat (3/3/2023).
Total ada 8 orang yang menjadi korban. Rinciannya 6 orang mengalami luka tembak dan 2a meninggal dunia.
Dua korban meninggal adalah seorang ibu bernama Tarina Murib dan seorang prajurit TNI Praka Jumardi.
"Terjadi penembakan terhadap warga sipil, ada enam warga luka tembak dan satu ibu meninggal atas nama Tarina Murib," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri di Jayapura, Jumat.
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar