Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Kasus mutilasi Abby Choi selebgram asal Hong Kong masih terus bergulir hingga saat ini.
Polisi terus berusaha mengumpulkan potongan tubuh Abby Choi yang belum ditemukan.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunMedan, 5 Maret 2023, beberapa bagian tubuh Abby Choi ditemukan di sejumlah tempat.
Kaki Abby Choi ada di dalam lemari es.
Sedangkan kepala dan jaringan tubuh lain disebut ditemukan dalam panci sup bersama dengan daging cincang yang diyakini sisa-sisa bagian tubuh manusia.
Ada juga wortel dan lobak hijau di dalamnya.
Melihat hal ini, ahli forensik pun menjelaskan alasan para pelaku melakukan mutilasi usai menghabisi nyawa Abby Choi.
Seorang dokter forensik terkenal Taiwan menjelaskan jika pembunuhan disertai mutilasi dilakukan untuk menghalangi operasi investigasi otoritas dalam pemeriksaan DNA.
Pembunuh ingin membuang kepala dan anggota badan untuk menambah kesulitan dalam mengidentifikasi sidik jari.
Baca Juga: Penderita Asam Lambung Wajib Tahu, Inilah Tips Lancar Berpuasa ala dr. Saddam Ismail yang Anti Ribet
Dia juga mengatakan bahwa sup itu tidak dibuat untuk dimakan tetapi untuk menyembunyikan DNA dan tidak ada alasan lain.
Saat ini bagian tubuh dan tangan Abby Choi masih belum ditemukan.
Mengutip Tribunnews.com yang melansir laman South China Morning Post polisi gencar melakukan pencarian.
Para petugas kepolisian sampai mengetuk pintu rumah warga satu per satu di Lung Mei Tsuen.
Mereka menanyakan apakah para warga mendengar suara-suara atau melihat seseorang yang mencurigakan di lingkungan tersebut pada 21 Februari lalu.
Sekitar belasan petugas dari unit kejahatan regional Kowloon West turun ke desa tersebut pada Rabu pagi sebelum dibagi menjadi beberapa tim yang lebih kecil untuk mencari informasi dari penduduk setempat.
Beberapa warga tampak membantu penyidik dengan memberikan rekaman dari kamera yang dipasang di mobil dan rumah mereka.
Salah seorang warga bernama Nyonya Chan mengatakan polisi sempat mengajukan beberapa pertanyaan padanya.
"Saya tidak mendengar apa-apa dan tidur lebih awal pada jam 9 malam itu," kata Chan yang berusia 65 tahun.
Baca Juga: Dinaungi Aras Pepet, Hidup 3 Weton Ini Konon Bakal Sejahtera
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribunnews, 5 Maret 2023, kematian seorang model dan influencer Hong Kong, Abby Choi mengejutkan banyak pihak.
Pasalnya, sebelum kematiannya, Abby Choi sempat menghadiri Paris Fashion Week dalam tajuk The Elie Saab Spring Summer 2023.
Kini, lima orang sudah diamankan oleh pihak kepolisian Hong Kong atas kematian Abby Choi.
Yang terakhir, polisi menangkap seorang wanita 47 tahun, dilaporkan sebagai gundik mantan ayah mertua Abby Choi.
Senin (27/2/2023) hari ini, mantan ayah mertua dan adik ipar Abby Choi akan diadili di Pengadilan Kowloon.
Seperti diketahui, Abby Choi tewas dibunuh dan dimutilasi tubuhnya.
Polisi Hong Kong mengatakan kepada HK01, tubuh Abby Choi dimasukkan ke dalam panci sup.
Hal tersebut dikarenakan saat pencarian sisa tubuh Abby Choi, polisi menemukan dua panci "sup daging" di unit rumah desa di Desa Lung Mei, Tai Po, Jumat (24/2/2023).
Saat ini, polisi Hong Kong terus mencari sisa tubuh Choi yang masih menghilang.
Baca Juga: Primbon Jawa Meramalkan, Arti Kedutan di Pusar Konon Bakal Jadi Pertanda Dapat Kemudahan
Polisi menggeledah rumah desa dan kuburan permanen Tionghoa di Tseung Kwan O kemarin dan hari ini.
Inspektur Departemen Kriminal Wilayah Kowloon Barat, Chung Ya-lun menjelaskan perkembangan terbaru dari kasus kematian Abby Choi.
Chung Ya-lun mengatakan, pihaknya telah menemukan potongan tubuh kepala di dalam "sup" yang disita sebelumnya.
Dalam penemuan tersebut, polisi mengungkapkan adanya lubang berukuran sekitar 6,5 cm x 5,5 cm di belakang telinga kanan tengkorak.
Dari hasil penyelidikan, polisi menduga lubang tersebut menjadi kunci kematian Abby Choi.
Selain itu, dokter forensik juga telah menemukan beberapa tulang rusuk, rambut, dan sejumlah kecil jaringan manusia di dalam panci tersebut.
Investigasi polisi percaya bahwa korban perempuan diserang di dalam mobil dan tidak sadarkan diri ketika dia tiba di rumah desa.
Waktu kematiannya hingga saat ini belum diselidiki oleh pihak kepolisian.
Adapun apakah akan melakukan pencarian lagi, Inspektur Chung Ya-lun mengatakan bahwa tangan dan batang tubuh utama belum ditemukan.
Dia mengerti bahwa pencarian akan sulit untuk waktu yang lama, dan kemungkinan menemukannya akan semakin kecil dan lebih kecil.
Akan tetapi, kata dia, dirinya tidak mau melepaskan petunjuk apa pun, dan berharap menemukan sebanyak mungkin.
Berapa banyak yang bisa ditemukan, selain untuk menghukum si pembunuh di pengadilan, tetapi juga berharap untuk memberikan keadilan kepada keluarga, agar almarhum dapat mencari keadilan.
Dia juga menunjukkan bahwa banyak orang yang ditangkap masih tidak kooperatif, yang membuat penyelidikan sangat sulit.
Lokasi yang polisi tuju saat ini semuanya berdasarkan analisis dan investigasi intelijen.
Polisi akan menggunakan semua keterampilan dan metode investigasi untuk menemukan bukti yang cukup, dengan harapan dapat membawa para pelaku ke pengadilan.
(*)