Gridhot.ID - Ustaz Abdul Somad menjelaskan tentang manfaat imsak saat puasa Ramadhan.
Ustaz Abdul Somad kemudian menjelaskan tentang pengalamannya saat berpuasa di negara yang tak ada waktu imsak.
Berikut cerita Ustaz Abdul Somad tentang hal ini.
Dikutip Gridhot dari Gramedia Blog, imsak merupakan waktu dimana dianggap sebagai salah satu penanda bahwa waktu puasa sudah dimulai.
Imsak sendiri hanya ada di bulan Ramadhan saja.
Oleh karena itu, imsak digunakan sebagai pengingat bahwa waktu sahur telah berakhir.
Jika mengutip dari hadist-hadist ataupun ajaran Islam lainnya, maka sesungguhnya masih ada banyak orang yang salah dalam memahami imsak.
Sebab, imsak dianggap sebagai penanda dimulainya waktu puasa.
Pada kenyataannya, imsak tidak ada di dalam ajaran Islam.
Sehingga hal itu hanyalah sebuah istilah yang digunakan untuk membantu kita untuk mengingat bahwa seseorang masih bisa makan untuk beberapa menit lagi sebelum waktu Subuh tiba.
Dikutip Gridhot dari Banjarmasin Post, Ustaz Abdul Somad menjelaskan imsak bukanlah lampu merah atau pertanda waktu sahur berakhir.
Baca Juga: Cara Mengobati Asam Lambung dengan Kunyit, Pahami Aturan Konsumsinya
Ia menceritakan pengalaman saat berada di Maroko, negara yang tidak menerapkan waktu imsakiyah.
"Dua kali saya puasa di Maroko tak ada imsak, saat sahur, makan terus makan terus, pas sedang makan tedengar bunyi adzan, Allahu Akbar Allahu Akbar, makanan masih bersarang di mulut," jelas Ustadz Abdul Somad dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Lentera Iman Official.
Ustadz Abdul Somad pun bingung kala itu, apabila ditelan batal puasa dan jika dimuntahkan sayang dengan makanannya.
Karena itu, ia merasa bersyukur di Indonesia berlaku waktu imsakiyah sesuai pendapat mazhab Syafii.
Umumnya waktu imsak berkisar 10 menit menjelang adzan subuh.
"Jadi saat imsak bisa gosok gigi, baca Alquran 50 ayat, maka nanti saat adzan mulut sudah bersih. Itu makna imsak, tapi bukan lampu merah atau tanda berhenti," paparnya.
Kesimpulannya imsak menjadi pertanda kehati-hatian menjelang masuk waktu subuh sehingga bisa lebih mempersiapkan awal puasa.
Misalnya terlambat bangun saat sahur yang mana bangun saat waktu imsak, maka masih sempat untuk makan dan minum.
Selain itu, disunnahkan untuk mengakhirkan sahur bagi umat muslim agar mendapat keberkahan pahala sunnah.
Mengakhirkan waktu sahur berarti adalah melakukan makan sahur hingga di penghujung waktu, dan bersiap masuk ke waktu subuh.
Sehingga saat adzan subuh berkumandang, bisa langsung menunaikan ibadah shalat subuh tepat waktu.
(*)