Pihak keamanan melakukan pencarian untuk menyelamatkan Kapten Philips. Pada 14 Februari, Satgas Damai Cartenz tiba di Distrik Paro. Ternyata, Egianus Kogoya dan kelompoknya tak berada di sana.
Distrik Paro pun kosong karena warga setempat telah mengungsi ke Distrik Kenyam.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyebut, Egianus Kogoya meminta tebusan berupa uang dan senjata api untuk membebaskan Kapten Philips.
Pada akhir Februari 2023, Egianus Kogoya diketahui sempat berada di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya.
Egianus Kogoya dan kelompoknya diduga membunuh anak kepala kampung yang berusia enam hingga delapan tahun karena ayahnya tak mau memberikan bahan makanan.
(*)