Dia menjelaskan, ribuan masyarakat yang hadir begitu antusias mengerubungi Ida Dayak yang tiba di lokasi sekira pukul 16.45 WIB.
Pasalnya, petugas dari satuan Provos dan Polisi Militer (PM) yang mengawal kadatangan Ida Dayak tak mampu mengkontrol masyarakat yang ingin berobat.
Mereka berdesak-desakan mendekati Ida Dayak yang dikawal petugas militer.
Padahal, sebelumnya pihak panitia melalui pengeras suara sudah mengingatkan kepada masyarakat yang hadir agar menjaga jarak serta membuat lingkaran agar mudah di atur.
"Dua hari memang sudah dibooking di Cilodong tapi enggak jadi terlaksana, saya mohon maaf karena kondisinya seperti ini," kata Bobby di lokasi, Senin.
Bobby mengatakan, pihaknya bakal melaksanakan evaluasi menyeluruh jika pengobatan alternatif itu bakal kembali digelar.
Untuk mencegah membludaknya pasien yang datang, ia pun nantinya tak bakal menginformasikan acara tersebut kepada masyarakat melalui sosial media.
"Saya tidak akan mengumumkan lewat WA (Whatsapp) atau apapun, anda cari tahu info di sini," imbuh dia.
Para pasien dan warga yang menyesaki lapangan terbuka itu ricuh saat Ida Dayak datang sekitar pukul 16.45 WIB.
Mereka antusias menunggu kedatangan Ida Dayak sejak pagi hari saling mempertahankan barisannya.
Tak hanya itu, mereka turut terlibat aksi saling dorong saat Ida Dayak memasuki barisan para pasien.
Source | : | Tribunnews.com,Tribun-video.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar