Gridhot.ID - Indonesia memang masih memiliki beberapa wilayah dengan kondisi jalanan yang rusak memperihatinkan.
Dikutip Gridhot dari Tribun Banjar, salah satu alasan jalanan di Indonesia cepat rusak adalah adanya truk ODOL atau truk pengangkut dengan muatan yang lebih banyak dari dimensi seharusnya.
Pihak Kementerian dibantu kepolisian terus berusaha menilang dan memberikan sanksi terhadap truk ODOL yang masih nekat melintas di jalanan.
Truk ODOL ini memiliki beban yang cukup berlebihan sehingga jalanan yang mereka lewati menjadi lebih cepat rusak.
Namun selain truk ODOL, jalanan rusak di Indonesia juga terjadi karena pengerjaannya yang kurang baik.
Sosok ini membongkar beberapa penyebab jalanan Indonesia lebih mudah rusak.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, pengamat transportasi Djoko Setijowarno membeberkan beberapa penyebab dominan jalanan di Indonesia sangat cepat mengalami kerusakan. Bahkan, terkadang kerusakan terjadi selang beberapa hari setelah diaspal ataupun dicor.
Tiga faktor paling utama jalanan di Indonesia sangat gampang rusak yaitu, pertama, spesifikasi maupun material jalan yang dikerjakan kontraktor pemenang lelang di bawah standar.
Kedua, masih maraknya truk dengan kelebihan muatan dan dimensi berlebih alias (over dimension and over load/ODOL); dan ketiga, ketiadaan saluran irigasi yang baik di samping jalan yang dibangun.
Di luar ketiga faktor dominan di atas, Djoko yang juga Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ini menyoroti praktik return fee.
Return fee adalah praktik pemberian honor tambahan dari pihak kontraktor pelaksana pemenang lelang kepada pihak lain, yaitu konsultan pengawas. Nama lain return fee adalah cahsback.
Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN Bank BTN Mei 2023 untuk Lulusan S1, Berikut Syarat Lengkapnya