GridHot.ID - Kisah dokter Wayan (58) tengah viral di media sosial terutama di TikTok.
Dokter di Karawang ini membuat geger karena tinggal di sebuah rumah mewah namun penuh sampah.
Tak hanya tinggal, dokter Wayan bahkan menerima pasien di rumah tersebut.
Melansir tribun-bali.com, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karawang, Jawa Barat mengangkut sampah sebanyak 4 truk dari rumah dokter Wayan yang terletak di Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.
Sebelumnya diberitakan bahwa pihak DLH Karawang telah mengerahkan personel untuk melakukan pembersihan total di rumah dokter Wayan yang tengah viral penuh sampah.
Hal ini disampaikan oleh Kepala DLH Kabupaten Karawang, Wawan Setiawan.
Ia juga menambahkan, tak hanya personel pembersihan namun juga beberapa truk pengangkut sampah yang didatangkan sejak Kamis 4 Mei 2023.
Dilansir dari TribunBekasi, pada Kamis 4 Mei 2023 dikerahkan dua truk, Jumat 5 Mei 2023 satu truk dan kemarin hari Senin 8 Mei 2023 satu truk.
"Kita kerahkan empat truk dengan satu truk itu kapasitas 6 meter kubik. Artinya total sampah terangkut 24 meter kubik," kata Wawan, pada Senin 8 Mei 2023.
Ia menerangkan, kondisi rumah dokter Wayan sekarang ini sudah bersih dari sampah area dalam rumah.
Tinggal menyisakan sampah, ranting pohon di halaman rumahnya saja.
Melihat kondisi itu diperkirakan butuh dua truk lagi untuk mengangkut sampah dari rumah dokter Wayan.
"Kemungkinan harus dua kali balik lagi atau dua truk lagi biar semuanya bersih. Nanti bertahap setiap hari," jelas dia.
Pembersihan rumah dokter Wayan di RT 01 RW 01, Dusun Paris Waru, Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang telah berlangsung selama lima hari.
Pemerintah Kabupaten Karawang bergotong royong bersama aparat Desa Karanganyar, TNI-Polri, elemen masyarakat hingga relawan dalam proses pembersihan sejak hari Rabu (3/5/2023).
Pantauan TribunBekasi.com pada Senin (8/5/2023) pukul 09.40 WIB, sejumlah petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Karawang masih melakukan pengangkutan sampah yang berada di area halaman rumah dokter Wayan.
Masih ada tumpukan sampah berupa ranting dan dahan pohon.
Serta bekas kasur, makanan, kayu dari sampah pembersihan area dalam rumah.
Sementara kondisi dalam rumah dokter Wayan hanya terpantau dari jendela karena pintunya dikunci.
Dari pantauan kondisi dalam rumah area ruang tamu, kamar, hingga tempat praktik sudah bersih. Tidak ada lagi tumpukan sampah, dan lantainya juga sudah bersih tidak kotor lagi.
Ketua RT setempat, Jaya (50) mengatakan, tumpukan sampah di rumah dokter Wayan tersisa di halaman rumahnya saja.
Untuk area dalam rumah sudah bersih, tidak lagi ada tumpukan sampah dan lantai pun sudah bersih.
Mengutip Surya.co.id, begini penampakan rumah Dokter Wayan Tirta Sumadi di RT 01 RW 01, Dusun Paris Waru, Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang setelah dibersihkan lima hari.
Sebelumnya, pihak keluarga Dokter Wayan di Bali menyebut rumah di Karawang tersebut telah banyak penghuninya, yang mencoba menguasai dokter Wayan.
Hal negatif ini menurut keluarga menambah kondisi Dokter Wayan yang kian terpuruk selain masalah psikis yang dialami.
"Karena mendapat masalah psikis ditambah lagi dengan hal negatif, ya jadi adik saya seperti ini dan harus dibersihkan secara niskala. Kami telah setahun lebih berusaha membujuk dokter Wayan untuk pulang, tapi tak kunjung berhasil," ujar Latri, keluarga Dokter Wayan..
Kini, rumah itu telah dibersihkan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang bergotong royong bersama aparat Desa Karanganyar, TNI-Polri, elemen masyarakat hingga relawan sejak hari Rabu (3/5/2023).
Pantauan TribunBekasi.com pada Senin (8/5/2023) pukul 09.40 WIB, sejumlah petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Karawang masih melakukan pengangkutan sampah yang berada di area halaman rumah dokter Wayan.
Masih ada tumpukan sampah berupa ranting dan dahan pohon.
Serta bekas kasur, makanan, kayu dari sampah pembersihan area dalam rumah.
Sementara kondisi dalam rumah dokter Wayan hanya terpantau dari jendela karena pintunya dikunci.
Dari pantauan kondisi dalam rumah area ruang tamu, kamar, hingga tempat praktik sudah bersih.
Tidak ada lagi tumpukan sampah, dan lantainya juga sudah bersih tidak kotor lagi.
Ketua RT setempat, Jaya (50) mengatakan, tumpukan sampah di rumah dokter Wayan tersisa di halaman rumahnya saja.
Untuk area dalam rumah sudah bersih, tidak lagi ada tumpukan sampah dan lantai pun sudah bersih.
"Tinggal halaman aja masih ada sampah yang dari dalam sama sampai pohon sama ranting," katanya pada Senin (8/5/2023).
Jaya menyebut, proses pembersihan telah dilakukan sejak Rabu (3/5/2023). Dengan awal pembersihan halaman rumah berupa pohon dan ranting karena rimbun menutupi rumah.
"Kamis baru mulai dibersihkan area dalam tuh, sama datang truk pengangkut sampah dari dinas," katanya.
Ia menambahkan, pagi hari ini juga datang petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Karawang untuk mengangkut sampah di halaman rumah dokter Wayan.
"Tadi datang lagi satu truk angkut sampah, nanti dilanjut besok angkut lagi sampahnya. Dua hari lagi semuanya sudah beres," katanya.
Sebelumnya, warga juga menggelar ritual bakar kemenyan di halaman rumah Dokter Wayan sebelum membersihkan dan menebang pohon-pohon di halaman rumah Dokter Wayan.
Seorang warga bernama Nadi (49) mengungkap, ritual doa hingga bakar kemenyan tersebut dilakukan agar proses pembersihan dan penebangan pohon berjalan lancar di rumah Dokter Wayan.
Pasalnya, kondisi pohon-pohonnya sangat rindang sampai-sampai rumah Dokter Wayan pun tidak terlihat.
"Iya bakar kemenyan Kamis (4/5/2023) lalu, khawatir ganggu penghuninya, maka minta izin dan permisi saat bersihkan semak-semak sama tebang pohon kata Nadi, Sabtu (6/5/2023).
Ia menceritakan, warga sempat kesulitan memangkas dan menebang pohon di rumah Dokter Wayan karena tidak melakukan ritual dan bakar kemenyan.
Bahkan, gergaji mesin tiba-tiba mati saat hendak menebang pohon di halaman rumah Dokter Wayan.
"Ini soal keyakinan, percaya dan tidak percaya. Ya biar lancar saja dan tidak ada kejadian apa-apa terhadap warga yang pangkas atau tebang pohon," ucapnya.
Kondisi terkini, halaman rumah Dokter Wayan sudah semakin bersih dan tidak lagi terhalang pohon-pohon yang besar dan rindang.
Petugas gabungan juga sudah membersihkan sampah-sampah di dalam rumah.
Bahkan, petugas Damkar sudah menyemprot lantai rumahnya dengan air untuk dibersihkan.
Kepala Desa Karanganyar, Udin Nurdin mengatakan, progres pembersihan rumah Dokter Wayan sudah mencapai 80 persen.
Hanya tersisa pembersihan lantai saja dan sejumlah sisa sampah yang masih belum terangkut.
"Iya sudah 80 persen, nanti senin terakhir dilakukan pembersihan lagi sampai tuntas di seluruh bagian ruangan rumah Dokter Wayan," katanya.
Keluarga Gelar Upacara Pembersihan
Dokter Wayan akhirnya berkumpul dengan keluarganya di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali.
Dokter Wayan yang viral karena membuka praktik di rumah mewah terbengkalai penuh sampah itu kini dalam kondisi sehat secara fisik.
Keluarga berencana menggelar upacara pembersihan diri secara jasmani dan rohani.
Hal ini terungkap saat awak media menyambangi kediamannya di Sukawati, Gianyar, Bali pada Jumat (5/5/2023).
Pihak keluarga berterima kasih pada masyarakat yang telah memberikan perhatian positif terhadap Dokter Wayan.
Namun mereka pun meminta agar tidak mendalami kehidupan pribadi Dokter Wayan maupun keluarganya di Sukawati.
Saat awak media mendatangi kediaman Dokter Wayan di Sukawati, yang bersangkutan meminta privasi. Tidak mau difoto, pun para keluarganya.
"Kami berharap kehidupan privasi dokter Wayan jangan terus dieksploitasi untuk dijadikan konten. Kami keluarga juga jangan difoto," ujar Ni Nyoman Latri, keluarga Dokter Wayan dengan santun, Jumat (5/5/2023).
Namun demikian, Latri mengatakan ia berterima kasih atas perhatian semua pihak terhadap Dokter Wayan.
Dia menjelaskan, saat ini kondisi Dokter Wayan sehat secara fisik.
Latri lalu mengurai latar belakang Dokter Wayan.
Dijelaskan, Dokter Wayan adalah bungsu dari lima bersaudara.
" Dokter Wayan adalah yang paling kecil. Ia kuliah di UGM. Kami bersaudara lima orang. Saya anak ketiga, tapi sudah menikah keluar. Kedua orangtua kami yang sudah almarhum mengharapkan adik saya ini setelah menyelesaikan studi agar praktik di Bali, tapi dia lebih memilih merantau," ujar Latri menceritakan riwayat Dokter Wayan.
Dijelaskannya, Dokter Wayan merantau sejak menikah dengan pujaan hatinya, yakni seorang bidan di tempatnya intersif dulu, yakni di daerah terpencil Senyamuk, Kalimantan.
Kemudian mereka bercerai. Dan Dokter Wayan sendiri tidak pernah pulang.
Meski terpisah jarak yang jauh, Latri dan keluarga masih berkomunikasi via handphone.
"Kalau ada upacara di rumah atau odalan di pura, sering kita kabari. Dia pun menjawab dengan baik dan seperti tidak ada masalah," jelasnya.
Latri mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengupacarai Dokter Wayan, yakni upacara mebayuh saat Hari Otonan.
Hal itu untuk membersihkan Dokter Wayan secara rohani dan jasmani.
"Menurut kepercayaan kita, nanti saat otonan adik saya tepat di hari Saraswati. Kemungkinan akan dilakukan pembersihan secara niskala, yakni bayuh oton atau lainnya," ujarnya.(*)
Source | : | Surya.co.id,Tribun-Bali.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar