Sebelumnya Syarifah membuat empat video yang mengkritik Wali Kota Jambi Syarif Fasha dan perusahaan China PT RPSL karena melanggar Perda Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Angkutan Jalan.
Setelah video itu viral, dia mengalami banyak tuduhan bahkan kekerasan seksual di ruang digital dan dilaporkan ke polisi. Untuk itu, dia membuat video lagi untuk meminta dukungan kepada Kapolri dan Presiden Joko Widodo.
Perjuangan Syarifah yang viral di media sosial mendapat dukungan warganet.
Komentar warganet
Bahkan dari kasus Syarifah, warganet berhasil menguliti bahwa pelapor Syarifah yakni Muhamad Gempa Awljon Putra memiliki rangkap jabatan teraneh dalam ketatanegaraan.
Selain Kabag Hukum Pemkot Jambi, Muhamad Gempa Awljon Putra ternyata juga merupakan seorang jaksa di Kejaksaan Negeri Jambi.
Ini artinya jabatan Muhamad Gempa Awljon Putra, ada di eksekutif sekaligus yudikatif, dan bisa menimbulkan konflik kepentingan terutama dalam pengawasan dan penegakan hukum.
Terungkapnya rangkap jabatan aneh ini diungkapkan akun Twitter @PartaiSocmed, Senin (5/6/2023).
"Kita tunggu sampai hari ini apakah Walkot Jambi Syarif Fasha akan memerintahkan Kabag Hukum Pemkot Jambi yg merangkap sebagai Jaksa Aktif dan dosen itu utk mencabut laporannya kepada anak SMP Syarifah Fafiyah Alkaff di kepolisian," ujar @PartaiSocmed sambil menyematkan foto Muhammd Gempa Awljon Putra yang sendiri dengan seragam jaksa dan bersama dengan Walikota Jambi Syarif Fasha.
Unggahan @PartaiSocmed dikomentari beragam warganet yang rata-rata merasa aneh dengan rangkap jabatan Muhamad Gempa Awljon Putra.
"Ini rangkap jabatan teraneh di dunia, eksekutif dan yudikatif.. kok bisa rusak begini negara ini. @mohmahfudmd," ujar akun @isoskdkfofk****.
"Pertama terjadi di Indonesia," jawab akun @PartaiSocmed.
"Ada bohirnya kah? Kok bisa ngatur rankap jabatan seseorang?," tambah @BapakCop****.
"Pertama di Indonesia," jawab akun @PartaiSocmed lagi.
"Sungguh Perundungan yg sistematis & terstruktur ya pak @mohmahfudmd. Mohon perhatiannya ttg Jabatan Rangkap 3 - Kabag Hukum PemKot - Jaksa aktif - Dosen - Tambah1: buzzer walkot," ujar @DirjenAntiAg****.
"Kurang efektif nya lembaga pengawas di daerah, memang kekuatan citizen journalism sangat diperlukan memperkuat pengawasan di daerah," kata akun @cytoki****.
"Biasanya bisa rangkap2 jabatan sprti ini sebab "balas budi" , apalagi yg bersangkutan sangat arogan atas kritik ini semakin menguatkan indikasi itu, KPK harus turun mengaudit," tambah @Heri7303****.
"Aneh, jaksa aktif kok bisa jadi bawahan eksekutif. Rusak tata negaranya. Segera dikulitin lah tum.... Mosok pajak untuk bayar orang kaya gini,' kecam @andem****.
"Apakah menjadi sejarah pemimpin daerah kota jambi yg berpikir logis sadar dan menjadi payung hukum buat warganya?apakah dia akan mencetak sejarah emas dihati bangsa indonesia???i bet he will not gonna do that," ujar @arthur_af****.
"Semoga Kabag Hukum Pemkot Jambi yg merangkap sbg Jaksa Aktif dpt mencabut laporannya kpd anak SMP Syarifah Fafiyah Alkaff di Kepolisian," kata @sibe****.
"Makin ruwet deh sy Fasha, padahal mau nyagub Kalendenya udah dimana mana....," kata @Zehandra****.
"Pejabat sekarang bejat bejat. Diberi amanah malah sak geleme dewe. Dasar bejatbat ga punyak otak," kata @edhy_pur****.
"Ini beneran? Kok bisa, jaksa aktif rangkap jabatan di pemda? Wow..... ini terobosan baru atau penyelewengan baru..... Gaji double gitu, apa ga termasuk korupsi dan kerugian negara yah?," kata @naga_****. (*)
Source | : | TribunJabar.id,TribunSumsel.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar