Bertahan hidup dari pemangsa, badai, dan kelompok bersenjata
Petro awalnya melaporkan bahwa anak-anak itu ditemukan pada 17 Mei lalu. Namun, dia kemudian menghapusnya dengan menyatakan informasi itu belum terkonfirmasi.
"Mereka bersama-sama, mereka dalam kondisi lemah, biarkan dokter memeriksa mereka. Mereka menemukan anak-anak itu, itu membuat saya sangat senang," ucap Petro kepada wartawan setempat.
"Mereka adalah anak-anak hutan dan sekarang mereka adalah anak-anak Kolombia," sambungnya.
Dia mengatakan, keempat anak itu berhasil bertahan hidup sendirian tanpa pendampingan orang dewasa di tengah hutan belantara selama 40 hari.
Namun, belum diketahui secara jelas bagaimana cara anak-anak tersebut bisa bertahan hidup.
Selain menghindari pemangsa hutan, empat anak ajaib tersebut juga berhasil selamat dari badai besar dan kelompok bersenjata yang kemungkinan menempati bagian dalam hutan.
Anak-anak yang tampak kurus di foto itu kemudian dievaluasi oleh dokter sebelum diterbangkan Angkatan Udara Kolombia dengan ambulans udara menuju Komando Udara Transportasi Militer di Ibu Kota Bogota, Sabtu dini hari.
Datang menyambut, seorang paman, kakek-nenek, beserta kerabat tampak menunggu untuk dipertemukan kembali dengan anak-anaknya.
"Saya berterima kasih kepada presiden atas bantuannya dan masyarakat adat yang telah bekerja sama dalam pencarian anak-anak kami," ujar sang kakek, Narcizo Mucutuy.
"Saya tidak tahu bagaimana harus berterima kasih kepada mereka, karena kata 'terima kasih' saja tidak cukup," sambungnya.(*)
Source | : | Kompas.com,TribunTangerang.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar