Erman Safar juga pernah menyinggung terkait LGBT saat momen salat Idul Fitri 1444 H di Kota Bukittinggi. Pembahasan terkait LGBT itu, disampaikan Erman di hadapan ribuan jamaah salat Idul Fitri 1444 H di Lapangan Kantin Wirabraja.
Berdasarkan pantauan TribunPadang.com kala itu, tampak wajah geram serta miris yang dikeluarkan dari raut wajah pemimpin Bukittinggi itu.
Pasalnya, dalam razia penyakit masyarakat (pekat) selama bulan Ramadan lalu, beberapa petugas kerap menemukan pasangan ilegal hingga LGBT di penginapan-penginapan yang ada di Bukittinggi.
"Malu kita sebagai warga Bukittinggi, masyarakat mengenal Bukittinggi ini sebagai kota yang beradat, tapi ternyata ada masalah LGBT juga di kota ini," kata Erman menjelang khatib salat Idul Fitri naik mimbar.
Erman menerangkan, Kota Bukittinggi dikenal dengan wilayah yang perempuannya berkerudung panjang, kota beradat, masjidnya penuh-penuh.
Tapi, masalah LGBT ini, kata Erman Safar, masih muncul dan sering juga kena razia di penginapan-penginapan di Bukittinggi.
"Kota Bukittinggi tempatnya Adat Basandi Syara (ABS) - Syara Basandi Kitabullah (SBK), tapi masuk juga nominasi daerah paling banyak LGBT," tutur Erman.
Erman menegaskan, pihaknya selaku Pemko Bukittinggi bakal berupaya keras untuk menangkal peningkatan LGBT di Kota Bukittinggi.
Hal ini, menurut Erman bisa menjadi suatu langkah membentengi anak-anak muda Bukittinggi untuk tidak ikut terjerumus ke perilaku LGBT itu.
"Masalah ini akan kami simpulkan dan berusaha pecahkan, ini yang akan dilakukan Pemko Bukittinggi selanjutnya," pungkas Erman.
(*)