Gridhot.ID- Dalam ilmu titen weton Jawa terdapat beberapa neptu yang memiliki karakter mengerikan jika dibuat marah.
Mereka tak segan untuk meluapkan emosi dan kekesalan mereka kepada orang terdekatnya dan bahkan beresiko melukai perasannya.
Dikutip dari Sonora, ini tiga weton yang akan bertindak mengerikan jika dirinya dikuasai oleh amarah dan juga emosi:
1. Senin Wage
Sosok weton pertama yang cukup berbahaya serta memngerikan kala marah adalah Senin Wage. Sebenarnya mereka adalah sosok yang setia, suka menolong bahkan tak pernah pamrih.
Namun jika mereka telah marah maka tak jarang mereka akan merasa diluar kendali lantara sifatnya yang mudah gelap pikiran atau dikuasai emosi saat murka.
Tidak hanya itu sosok Senin Wage adalah pribadi yang mudah tersinggung jadi Anda harus benar-benar menata kata saat bersama dengan senin Wage.
2. Selasa legi
Weton selanjutnya yang memiliki kebiasaan marah cukup mengerikan adalah Selasa Legi. Hal ini disebabkan Selada Legi berada dalam naungan lakuning geni atau layaknya api.
Sehingga saat mereka marah akan membara layaknya api dan acap kali membabi buta.
Saat marah mereka tak akan memperdulikan perasaan orang lain dan hanya mementingkan emosionalnya sendiri.
Meski begitu mereka adalah sosok yang cukup penolong, baik hati dan juga pemaaf. Hanya saja saat emosi dan merasa jengkel mereka akan menjadi sosok menyeramkan.
Sosoknya juga memiliki banyak musuh karena terlalu berani, sering terkena fitnah dan juga terlalu berhati hati.
Baca Juga: 5 Weton Ini Bakal Kaya Raya Tapi Harus Menikah Dahulu untuk Buka Pintu Rezeki
3. Minggu Wage
Sosok weton terakhir yang sangat mengerikan jika marah adalah Minggu Wage. Weton ini sebenarnya merupakan salah satu weton tersabar dan juga tidak gampang marah.
Namun sekalinya marah mereka akan sangat mengerikan sekali. Mereka bahkan tak jarang melakukan tindakan tak terduga yang mebuat orang disekitarnya kaget dan syok saat mengetahui emosinya.
Saat marah sosok Minggu Wage akan silap pandangan dan dirinya akan lost control.
(*)
Source | : | sonora |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar