Sumiran sebelumnya dilaporkan telah hilang selama beberapa hari.
Dari hasil penyelidikan sampel darah dan sidik jari, polisi mengidentifikasi pelaku pembunuhan ada dua orang.
"Anggota kami kemudian bergerak cepat melacak arah pelarian serta persembunyian kedua pelaku dan langsung melakukan penangkapan," ujar Wimboko.
Dari hasil keterangan pelaku JR, dia bersama AAF mengaku nekat membunuh korban karena malam kejadian sempat cekcok masalah pekerjaan. Saat itu, dua pelaku menghantam kepala korban dengan batu serta membekam mulut korban hingga tewas.
Melansir TribunJatim.com, JR pun mengaku menyesali perbuatannya.
"Saya dan AAF menyesal sudah menghilangkan nyawa Pak Sumiran," ujar JR saat press rilis di Mapolres Ponorogo pada Kamis (16/7/2023).
JR menjelaskan, dia dan AAF memang sengaja merantau dari Jambike Ponorogo untuk mencari kerja.
"Karena AAF kan ada keluarga di Ponorogo biar saya bisa nginap di tempat AAF seandainya tidak bisa makan bisa numpang di AAF atau keluarga AAF," katanya.
Setelah sepekan di Ponorogo, JR dan AAF berkenalan dengan korban melalui media sosial.
JR menyebut korban menjanjikan pekerjaan.
"Dibuka medsos cari loker angkringan, sudah beberapa orang saya chat tapi gak respons, jadi langsung ketemu nomor telepon, di inbox loker, katanya masih," terangnya.