GridHot.ID - Weton merupakan sesuatu hal yang lekat dengan kehidupan masyarakat Jawa.
Weton dipercaya bisa menunjukkan karakter, nasib, hingga rezeki.
Menurut Primbon Jawa, ada empat weton yang riskan terlilit utang.
Hidup keempat weton tersebut bisa hancur lantaran utang.
Siapa keempat weton yang dimaksud?
Berikut ulasan lengkapnya dilansir dari sonora.id.
Minggu Kliwon
Weton Minggu Kliwon memiliki jumlah neptu 13.
Weton Minggu Kliwon punya sifat yang sangat mudah percaya pada orang lain, tidak sabaran, dan mudah tersulut emosi.
Weton ini juga pendiam, sensitif, dan senang membuat orang lain penasaran.
Menurut Primbon Jawa, weton Minggu Kliwon termasuk weton yang mudah terlilit utang.
Baca Juga: 3 Weton yang Paling Cepat Mendapatkan Keriput, Aura Kecantikan Mereka Harus Selalu Dijaga
Jika tidak berhati-hati dalam setiap tindakan dan ucapannya, weton ini bisa terjebak dalam lingkaran utang yang menyengsarakan.
Senin Wage
Weton Senin Wage memiliki jumlah neptu 8.
Weton ini mudah tersulut emosi, sensitif, tidak sabaran, serta mudah tersinggung.
Weton ini juga kejam, ambisius, dan tinggi hati.
Menurut Primbon Jawa, weton ini sering memiliki masalah keuangan. Weton ini bisa terlilit utang dalam jumlah besa.
Selasa Pahing
Weton Selasa Pahing memiliki neptu berjumlah 12.
Orang dengan weton ini punya sifat ngeri-ngeri sedap. Mereka jarang marah, tapi akan sangat berbahaya jika sudah marah.
Menurut Primbon Jawa, weton ini termasuk weton yang akan dinaungi kekayaan.
Namun sifat boros dan tanpa perhitungan yang dimilikinya membuat kekayaan weton ini cepat habis.
Weton ini bisa saja tejerat utang jika tidak menghilangkan sifat buruknya itu.
Baca Juga: 5 Weton yang Punya Hoki Unlimited di Pekerjaan, Gampang Banget dapat Posisi Tinggi
Kamis Legi
Menurut kitab Primbon Jawa kuno, weton Kamis Legi memiliki jumlah neptu 13.
Orang dengan weton Kamis Legi memiliki etos kerja tinggi, mandiri, dan suka bekerja keras.
Sayangnya, pemilik weton ini menyukai gaya hidup yang mewah dan glamour.
Jika salah perhitungan, weton ini bisa terjerat utang demi memenuhi egonya yang suka degan kemewahan. (*)