GridHot.ID - Kasus guru SMAN 7 di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu yang diketapel oleh orang tua siswa atau wali murid pada Selasa (1/8/2023), masih menjadi perbincangan publik.
Guru yang diketahui bernama Zaharman (58) itu mengalami luka di bagian mata akibat terkena ketapel.
Zahraman pun harus menjalani operasi. Bola mata kanannya terpaksa diangkat karena sudah hancur akibat terkena ketapel.
Melansir Kompas TV, AJ (45), wali murid yang mengetapel mata Zahraman akhirnya meyerahkan diri.
Diantar keluarganya, AJ menyerahkan diri ke Mapolres Rejang Lebong pada Sabtu (5/8/2023) malam.
Diketahui, AJ melarikan diri setelah melakukan penganiayaan dengan mencelakai mata Zahraman menggunakan ketapel.
"Kami menyerahkannya secara sehat, kami berharap dia (AJ) juga bisa begitu seterusnya,” kata salah satu keluarga AJ, Sabtu.
Anak AJ, PDM (16) yang ikut mengantar AJ ke kantor polisi pun berharap masih bisa diizinkan untuk menengok ayahnya.
Sementara itu, keluarga Zahraman menyambut baik penyerahan diri AJ.
Anak Zahraman, Ilham Mubdi, mengatakan bahwa dia sempat kaget mendengar informasi bahwa AJ menyerahkan diri.
Dia berharap, AJ mendapatkan hukuman yang berat karena melakukan penganiayaan yang menyebabkan ayahnya luka berat hingga cacat.
"Tidak ada keringanan apa pun, saya menginginkan agar pelaku bisa dihukum berat," ujar Ilham, seperti dikutip dari Tribunnews.
Tampang Pelaku
Melansir TribunBengkulu.com, terkuak tampang AJ, pelaku yang mengetapel mata Zahraman.
Dikatakan kakak AJ, Hendri Yanto, adiknya berani menyerahkan diri ke polisi berkat pendekatan humanis yang dilakukan pihak kepolisian kepada keluarga pelaku.
Hendri Yanto mengatakan pihak kepolisian menjamin akan keselamatan AJ dan hal-hal lainnya.
Maka dari itu, setelah berdiskusi, pihak keluarga menyerahkan AJ dengan kondisi sehat.
"Jadi kami menyerahkannya, dengan catatan menjamin keselamatan dan hal-hal lainnya," kata Hendri Yanto atau yang akrab disapa Yon.
Diberitakan sebelumnya, kasus ketapel in bermula saat Zahraman menegur siswanya yang tengah merokok di belakang sekolah pada Selasa (1/8/2023).
Siswa berinisial PDM itu pun pulang ke rumah dan melaporkan hal itu ke orang tuanya. Orang tua PDM, AJ, pun langsung datang ke sekolah.
Satpam sekolah sempat menahannya, tetapi AJ berhasil masuk usai mengeluarkan pisau dan ketapel.
AJ pun menemui Zahraman dan mengarahkan ketapel ke mata korban. Sesaat kemudian, mata Zahraman mengeluarkan darah, hingga AJ yang panik pun kabur.
Atas hal itu, Zahraman harus menjalani operasi. Bola mata kanannya terpaksa diangkat karena sudah hancur akibat terkena ketapel.
Anak Zahraman, Ilham Mubdi pada Rabu (2/8) sempat mengungkapkan kondisi sang ayah.
Dia bilang ayahnya sudah sadarkan diri. Sayangnya, matanya tak lagi sama.
"Mata kiri sudah kabur karena katarak, mata kanan ini yang normal sebelumnya, tapi sekarang (mata) kanannya sudah diangkat, jadi ada kemungkinan buta dua-duanya," jelas Ilham saat itu.
(*)
Source | : | Tribunnews.com,Kompas TV,Tribun Bengkulu |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar