Oleh sebab itu, Cinta yang banyak mengumpulkan botol plastik akhirnya mendapat uang yang jauh lebih sedikit dari perkiraannya.
"Yang disangka-sangka 40 dollar, (dapat) 13 dollar (AS atau sekitar Rp 199.738)," ucap Cinta sambil tersenyum.
Tak menyerah dan belajar dari kesalahan, Cinta akhirnya tahu ternyata nilai botol kaleng lebih mahal dibanding botol plastik.
"Berarti lain kali aku kalau mau ambil-ambil sampah orang harus yang kaleng," kata Cinta.
"Jangan yang gelasan plastik, karena lebih murah," lanjutnya.
Cinta Kuya diketahui sedang kuliah di Amerika Serikat.
Tapi bukan hanya sekedar kuliah dan menikmati semua fasilitas yang disediakan orangtua di Los Angeles.
Cinta juga memanfaatkan waktu untuk mengumpulkan botol-botol bekas yang kemudian didaur ulang.
Botol-botol yang dikumpulkan itu bukan hanya dari sampah milik pribadi, tapi Cinta juga mengambil dari sampah milik tetangga.
"Enggak jijik ambil sampah orang?" tanya Uya.
"Enggak, ngapain? udah kotor juga, tinggal mandi," jawab Cinta pada ayahnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar