Namun, setibanya di Yogyakarta, koleganya ternyata telah kembali ke Bandung.
Dirangkul Hendra Gunawan
Setelah sempat terkatung-katung di Yogyakarta, Edhi Sunarso mulai berpartisipasi dalam kegiatan menggambar di Kotabaru yang kerap ia lihat.
Dari situlah, bakatnya ditemukan oleh Hendra Gunawan, maestro lukis Indonesia sekaligus pengajar di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI), yang sekarang menjadi ISI.
Berkat dukungan Hendra Gunawan, Edhi, yang putus sekolah dapat menjadi mahasiswa luar di ASRI, yang artinya bisa mengikuti kelas praktik saja.
Edhi bahkan diajak untuk tinggal di rumah Hendra Gunawan, di mana studio Sanggar Pelukis Rakyat berada.
Saat itu, Pelukis Rakyat sedang gencar berkesperimen pembuatan patung untuk mencari ciri khas seni rupa bangsa Indonesia.
Dari sanggar inilah, Edhi semakin akrab dengan seni membuat patung dan dilirik Soekarno, presiden Indonesia saat itu.
Oleh Hendra Gunawan, ia dilibatkan dalam menggarap Tugu Muda atau Monumen Simpang Lima di Semarang.
Edhi juga mendapat undangan untuk mengikuti rangkaian seminar seni rupa di berbagai negara dan mendapat beasiswa dari UNESCO untuk melanjutkan pendidikan seni di India antara 1954-1957.
Aktif di bidang pendidikan seni