Gridhot.ID - Sosok perwira polisi yang rumahnya digeledah terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang dengan korban Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) masih menjadi tanda tanya.
Perwira polisi ini diungkap Kepala Ditreskrimum Polda Jabar Kombes Surawan seusai melakukan pra rekonstruksi kasus pembunuhan ibu dan anak di subang, Selasa (31/10/2023).
Disebutkan Surawan, penyidik Ditreskrimum Polda Jabar telah memeriksa sejumlah saksi baru dan menggeledah rumah mereka, mulai dari Yoris, Mulyana adik Yosep, rumah petugas Bantuan Polisi (Banpol) yang menyuruh Danu menguras bak mandi, bahkan sampai kediaman perwira polisi.
"Kita sudah periksa Banpol yang berperan ikut membersihkan TKP, selain itu ada seorang perwira polisi juga," katanya, Selasa (31/10/2023).
"Terkait perwira polisi di Polres Subang, kita juga sudah lakukan penggeledahan di rumahnya," imbuhnya.
Selanjutnya, Surawan menegaskan akan kembali menggelar rekonstruksi ke dua pada hari Kamis mendatang.
"Kamis (2/11/2023) kita akan gelar Pra rekonstruksi kedua yang rencananya akan di gelar di TKP Pecel Lele," tegasnya.
Lalu, siapa perwira polisi yang digeledah rumahnya?
Surawan hanya menyebut, perwira polisi ini bertugas di lingkungan Polres Subang.
"Iya (perwira). Polres Subang," kata Surawan.
Menurut Surawan, perwira polisi ini merupakan anggota yang pertama kali mendatangi lokasi pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Karena yang bersangkutan sempat datang ke TKP, Kami cocokkan keterangan dengan hasil olah TKP seperti apa," katanya.
Sementara dari catatan Surya.co.id, selama ini ada 2 polisi yang dikaitkan dengan kasus Subang.
Pertama, Kanit Jatanras Polsek Jalan Cagak yang diduga memerintahkan oknum Banpol untuk menguras bak mandi di lokasi tewasnya Tuti dan Amalia.
Peran Kanit Jatanras ini diungkapkan Uci, Banpol yang menerobos TKP kasus Subang.
Seperti diketahui, oknum Banpol ini memasuki TKP sehari setelah pembunuhan yang menewaskan Tuti dan Amalia pada tanggal 19 Agustus 2021.
Saat itu, oknum Banpol ini mengajak dan memerintahkan Muhammad Ramdanu alias Danu untuk membersihkan bak mandi yang dipakai pelaku untuk memandikan jasad Tuti dan Amalia.
Banyak yang menduga ada sosok lain yang berada di balik aksi Banpol menerobos TKP.
Ternyata dugaan itu benar.
Dalam wawancara yang diunggah di kanal YouTube Indra Zainal Chanel, oknum Banpol bernama Uci ini mengaku diperintah pejabat Polsek Jalancagak untuk memasuki TKP.
Diterangkan Uci, pada tanggal 19 Agustus 2023 pagi dia sedang beres-beres Mako Polsek Jalan Cagak.
Lalu, siang sekitar pukul 09.00 WIB, di polsek banyak sekali warga dan anggota.
"Saya diperintahkan Kanit Jatanras, disuruh menguras bak mandi di TKP," aku Uci tanpa menyebut nama Kanit Jatanras Polsek Jalan Cagak yang memerintahnya.
Saat itu, Uci pun melaksanakan perintah Kanit Jatanras menuju lokasi kejadian di Jalan Cagak.
Saat di TKP, tiba-tiba Uci melihat Danu.
"Saya panggil, Nu, sini, minta tolong nih saya mau nguras bak nih. Ya siap pak," ucap Uci menirukan jawaban Danu.
Setelah itu, Uci membuka kunci rumah dan bersama-sama Danu menuju ke ruangan dapur untuk menguras bak mandi.
Namun hingga berita diunggah belum terungkap identitas Kanit yang memerintahkan Banpol tersebut.
Selain Kanit Jatanras Polsek Jalan Cagak, sosok polisi lain yang menjadi sorotan adalah Arif, anak Mulyana atau keponakan dari tersangka Yosep Hidayat.
Sosok Arif menjadi sorotan karena sehari setelah kejadian pembunuhan Tuti dan Amalia atau pada tanggal 19 Agustus 2023 malam, Arif bersama Mulyana dan Yosep memasuki TKP.
Keberadaan Arif ini sempat dipertanyakan kuasa hukum tersangka Danu, Achmad Taufan Soedirja.
Taufan meyakini dalam kasus yang sudah berjalan selama 2 tahun ini, ada oknum-oknum yang mencoba menghalangi, mengkaburkan, mempolarisasi sehingga polisi dan masyarakat dibuat bingung.
"Menurut saya dalam kasus Subang karena perencanaan luar biasa hebat, pasti ada oknum itu," tandasnya.
Dalam wawancara sebelumnya, Taufan bahkan mengungkap dugaan mobil Yaris milik korban Amalia yang sempat dibawa Arif setelah kejadian.
Karena itu lah, dia meminta agar penyidik juga memeriksa Arif yang tak lain adalah anggota Polsek Jalancagak.
"Kita berharap segala sesuatu apakah itu berkaitan denagan anggota, diperiksa semua. Pada saat kejadian, ada oknum yang namanya pak Arif, yang kita dengar anak dari pak Mul."
"Ya, semua harus diperiksalah. Kalau memang seperti itu, harus diperiksa kenapa harus dibawa," seru Taufan.
(*)