Menurut Wahyuni, R tidak memperlihatkan gerak-gerik mencurigakan.
Bahkan, Wahyuni sempat menganggap R adalah seorang pengangguran.
"Saya terkejut tiba-tiba ada pengungkapan tempat produksi narkotika di rumah kontrakan saya. Karena selama ini saya kira yang ngontrak itu cuma tidur saja," ucapnya.
Dia mengatakan, hampir setiap hari, R selalu menutup pintu rumah kontrakannya. R hanya keluar rumah saat hendak makan.
"Kalau ketemu pasti dia mau cari makan. Pernah kemarin-kamarin gitu juga. Saya ketemu dia di depan rumah saya, terus saya tanya, mau ke mana, dia jawab mau cari makan," ungkap Wahyuni.
Untuk diketahui, narkoba keripik pisang yang dibuat oleh R ternyata mengandung campuran beberapa jenis narkotika.
Hal serupa pun ditemukan dalam happy water.
"Campuran antara amphetamine, sabu juga ada," tutur Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) DIY Brigjen Pol R Slamet Santoso, Kamis (2/11/2023), dalam konferensi pers di Bantul.
Seusai mengonsumsi barang itu, pengguna bisa kehilangan kesadaran.
Mengenai penggunaan benda-benda tersebut, Slamet mengungkapkan bahwa happy water dikonsumsi dengan cara meneteskannya ke minuman atau makanan.
Sementara narkoba keripik pisang dikonsumsi dengan cara dimakan seperti bagaimana orang memakan keripik pisang.