Sebab, ia dan rombongan berangkat dari rumah menuju ke Puncak pukul 22.00 WIB.
Sehingga tidak mungkin jam 21.00 WIB, mereka sudah ada di warung tersebut.
"Ya Allah itu penjaga warung bohong banget, aku jam 9 malam masih di rumah berangkat aja jam 11-an," kata sera.
Menurut Sera, penjaga warung saat itu panik ketika ditanya terkait harga makanan dan minuman yang dijual.
Bahkan penjaga warung hanya memberikan jawaban klasik.
"Tetehnya panik nih, apalagi pas gue minta bill lagi aja dia dia kek panik bertigaan. Gue samperin pas mereka lagi berunding, gue bilang 'teh ini bener harganya? ini ga wajar loh teh harganya'. Mereka hanya berkata 'saya cuma kerja di sini (alasan klasik)," pungkas Sera.
Kerap terjadi
Terkait viralnya harga teh manis Rp 45 ribu itu, rupanya hal tersebut seringkali terjadi.
Ketua Paguyuban Pedagang Puncak, Mumuh mengatakan, pedagang Puncak memang terbiasa menggetok harga pada pembeli yang nongkrongnya lama.
"Sudah biasa," kata Mumuh.
"Jajan kopi cuma 2 ya wajar saya masukin harga Rp 100.000, karena itu jadi kena cas," katanya.