Dari laporan yang diterima, para senior mengumpulkan juniornya pada hari Kamis malam dan saat itulah terjadi penganiayaan.
"Itu kan senior junior. Waktu itu juniornya ada teguran dari seniornya. Akhirnya dikumpulkan dan ditindak, hingga terjadi pemukulan," ungkap Kapendam IV/Diponegoro, Kolonel Inf Richard Harison dikutip dari Tribunjateng.com, Sabtu (2/12/2023).
Saat itu ada empat Prada yang dikumpulkan oleh seniornya.
Satu di antaranya Prada MZR, warga Demak.
Prada MZR dipukul oleh seniornya di bagian leher dan dada.
"Hingga akhirnya menyebabkan Prada MZR meninggal dunia," ujarnya.
Ia mengatakan pada tragedi ada dua senior Prada MZR yakni Pratu W dan Pratu D telah diproses hukum.
Pihak Pomdam IV/Diponegoro akan terus melakukan pengembangan terkait perkara tersebut.
"Jika ada perkembangan semua akan diproses hukum," kata dia.
Saat ini penyelidikan masih dilakukan, namun dua senior yaitu Pratu W dan Pratu D sudah dalam tahanan.
Dia menambahkan, Prada MZR yang merupakan warga asli Kabupaten Demak sudah di makamkan.
Dia pun memastikan kedua pelaku akan mendapat hukuman berat sesuai instruksi Pangdam Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono.
"Ini mendapat atensi penuh dari Pangdam dan memerintahkan semua diproses hukum," pungkasnya.(*)
Source | : | Kompas.com,Serambinews.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar