"Untuk bapak angkatnya ini, dia sangat mengetahui atas kekerasan ini tetapi melakukan pembiaran."
"Sedangkan karyawan toko ini, ikut-ikutan melakukan kekerasan fisik karena terbiasa melihat anak ini dipukul ibu angkatnya," beber dia.
Dilansir dari tribun-medan.com, beginilah kesadisan ibu angkat yang aniaya bocah bernama Yesa (7) hingga tewas di Ketapang, Kalimantan Barat.
Adapun baru-baru ini kasus kekerasan hingga meninggal dunia terhadap anak bernama Yesa di rumah orangtua angkatnya di Ketapang jadi perhatian publik.
Terlebih setelah Yesa ditemukan meninggal tak wajar dan menyisakan banyak kejanggalan hingga akhirnya makam bocah 7 tahun itu dibongkar untuk di otopsi.
Terkini, ibu angkat Yesa yakni SST alias AK ditetapkan sebagai tersangka utama.
Selain ibu angkat Yesa, polisi juga menetapkan sebanyak tujuh orang tersangka, di antaranya YLT selaku bapak angkat serta MLS, VDS, AMP, DS dan AA selaku karyawan toko orang tua angkatnya.
Lantas, bagaimana kesadisan ibu angkat Yesa itu hingga sang anak 7 tahun meninggal tak wajar?
Kasus Yesa pertama kali tersebar di media sosial pada hari Minggu, (26/11/23), di sejumlah akun Instagram Pontianak.
Dalam unggahan yang dibagikan, seorang pelapor yang tak mau menyebutkan namanya melaporkan kematian korban dan menyebutkan sikap keji yang dilakukan oleh orang tua asuh korban.
“Biar keluarga kandung Yesa yang di hulu kampung tau kalau hidup Yesa selama diadopsi orang tua angkatnya selalu di siksa, dijemur, dipukul, ditendang, disiram air panas,” ujar pelapor.
Source | : | Tribun-Medan.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar