"Jadi waktu KDRT terbongkar, pertama itu yang datang adiknya, dia mau nganter kerja (D) ke kantor. Tapi, (D) dipanggil enggak keluar, dia tendanglah pintu dan pas terbuka D lagi digebukin P," tutur Titin.
Syok melihat kejadian itu, adik korban lantas meminta tolong kepada warga sekitar, salah satunya Titin.
Titin dimintai tolong karena adik D tak bisa menghentikan KDRT itu seorang diri.
"Adiknya manggil ibu, 'Tolong, tolong', katanya. Ibu datanglah ke sana. Pas ngecek ke dalam, D sudah pada benjol jidatnya, ada tiga atau empat benjolan," ungkap Titin.
Tak hanya luka lebam di wajah, Titin mengungkapkan, korban D juga sempat muntah darah.
Darah keluar dari mulut korban saat warga datang untuk menolong.
"Pas ada Pak Babinsa sama Pak RT, dia tiba-tiba muntah darah. Akhirnya korban dilarikan ke rumah sakit," kata Titin.
Titin pun tak menampik bahwa dia naik darah saat melihat D dalam keadaan tak berdaya.
"Sebal juga saya. (P) masih ikut bopong istrinya, padahal dia yang gebukin," imbuh Titin.
Saat menjalani perawatan, D sempat meminta Bintara Pembina Desa (Babinsa) mendatangi rumahnya untuk melihat situasi.
Anggota Babinsa datang ke rumahnya pada Senin (4/12/2023) namun tidak menerima jawaban dari dalam rumah.
Saat ini, polisi masih melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian bersama tim forensik.
Polisi akan membawa P ke RS Polri untuk pemeriksaan lanjutan.
(*)
Source | : | Kompas.com,TribunJakarta.com |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar