Gridhot.ID - Kabar kurang menyenangkan datang dari Jessica Iskandar.
Putra bungsunya, Don Azaiah Jan Verhaag yang baru berusia 1 tahun mengidap penyakit serius.
Atas penyakit yang diidap Baby Don, Jessica Iskandar mengurai curhatannya.
Artis yang akrab disapa Jedar itu menyebut Baby Don menderita infeksi kelenjar getah bening atau limfadenitis.
Dalam unggahannya di Instagram, Jedar mengurai kepanikannya tatkala mendapati sang putra lemas dan demam.
"Ya Tuhan! Angkat sakitnya dan sembuhkan semua yang sedang sakit. Doa mama selalu untukmu Don! Kuat ya sayang! I love you. Mama selalu ada di samping Don," tulis Jedar, Rabu (13/12/2023).
Lebih lanjut, ia pun menceritakan kronologi ketika Baby Don terkena infeksi kelenjar getah bening.
Jedar mengungkap, mulanya anak bungsunya itu jatuh saat berlari karena tertabrak salah seorang di rumahnya.
Dua hari setelah jatuh, Jedar mengatakan anaknya demam tinggi.
Selain itu, ia juga menyadari leher anaknya kaku dan tak bisa menengok hingga bengkak.
Karenanya, Jedar bergegas membawa sang anak ke rumah sakit.
"Lagi main lari-larian terus ketabrak sama ada orang rumah mundur, terus dia jatuh ke belakang gitu. Terus2 hari kemudian, demam. Demamnya tuh panasnya sampai 39, terus hari kedua demamnya tuh kita ngerasa lehernya mulai kaku, mulai nggak bisa nengok."
"Terus kayak bengkak lehernya, besokannya langsung ke rumah sakit," beber Jedar dikutip dari YouTube TRANS TV Official, Rabu (20/12/2023).
Lebih lanjut, Jedar mengaku tidak ada permasalahan dengan kepala sang anak.
Namun, leher Baby Don yang kaku membuat wanita kelahiran 29 Januari 1988 itu bingung.
Hingga kemudian diketahui bahwa leher anaknya menjadi kaku dan bengkak karena infeksi kelenjar getah bening.
"Kepalanya sih untung nggak terjadi apa-apa, nggak ada bocor, nggak ada pendarahan, nggak ada apa-apa gitu."
"Kan kita juga bingung kenapa dia lehernya kaku, kita pikir karena jatuh kan, ternyata bukan karena jatuh."
"Itu lehernya kaku dan bengkak karena infeksi kelenjar getah bening," ungkap istri Vincent Verhaag itu.
Jedar kemudian mengungkap bahwa hasil USG anaknya menunjukkan adanya banyak infeksi.
"Pas di USG sama dokter hasil USG-nya tuh banyak infeksinya gitu, jadi bengkak-bengkak dan ada merah biru gitu," ujarnya.
Ia mengaku kasihan ketika Baby Don harus diambil darahnya sampai tiga botol.
Hasil tes darah anak bungsu Jedar itu juga menunjukkan hal yang tak wajar.
"Yang ambil darah yang paling kasihan, karena ambil darahnya sampai 3 botol. Satu yang botol gede itu buat kultur darah, dan ternyata hasil darahnya tuh CPR sama apanya tuh tinggi banget," tutur Jedar.
Oleh karena itu, dokter kemudian menyarankan agar Baby Don dirawat inap di rumah sakit.
Akan tetapi, Jedar meminta izin kepada dokter yang menangani anaknya agar Baby Don rawat jalan di rumah terlebih dahulu.
Bukan tanpa alasan, Jedar mengaku khawatir anaknya tak nyaman dengan suasana di rumah sakit.
"Waktu itu dokter langsung nyaranin rawat inap aja, karena infeksinya tinggi. Jadi lebih baik dirawat di rumah sakit."
"Tapi waktu itu aku mohon-mohon ke dokter masih bisa nggak kemungkinan kalau rawat di rumah dulu karena kasihan kalau dirawat di rumah sakit kan tempatnya baru, terus nggak nyaman. Takutnya bukannya nyaman, dia malah nangis terus," terang wanita 35 tahun itu.
Hingga akhirnya dokter yang menangani Baby Don menyetujui permohonan Jedar, namun dengan sebuah catatan.
"Akhirnya dokter kasih kesempatan malam itu, kalau misalkan masih demam mau nggak mau besok paginya harus rawat inap," katanya.
Lebih lanjut, Jedar mengaku mendapat mukjizat dengan keadaan Baby Don yang kini terus membaik.
"Tapi yaudah kita berdoa, malam itu mukjizat terjadi, Don nggak demam lagi dan ya udah sampai hari ini membaik," ungkap Jedar.
Kini, Jedar mengaku benjolan di leher anaknya sudah mengecil dan Baby Don sudah kembali diliputi kebahagiaan.
"Udah kempes, udah happy dia," ujar Jedar.
(*)