“Perkiraan saya 2 sampai 3 hari. Informasi anaknya meninggal Rabu malam,” tambah dia.
Saat ditanya warga, bocah tersebut mengaku sudah tiga hari menunggui jasad ibunya.
Menurut pengakuan warga, DWH merupakan sosok yang sangat tertutup.
Warga tidak pernah tahu keberadaan DWH apakah sudah di dalam rumah atau belum.
Bahkan sang anak juga tertutup dan tidak bersosialisasi dengan warga.
Namun anehnya, selama ibunya meninggal dunia sang bocah sempat keluar rumah untuk membeli makan sebanyak dua kali.
“Anaknya selama 3 hari ibunya meninggal dunia ya di rumah. Bahkan dua kali keluar beli makan. Anaknya memang jarang keluar, kurang sosialisasi,” kata Wahyudin.
Seorang saksi bernama Arin mengaku kalau dirinya mendapatkan pesan dari ana DWH kalau sang ibu sudah meninggal dunia.
Arin mendapatkan pesan Whatsapp dari anak DWH melalui akun ibunya mengatakan kalau sang ibundanya sudah meninggal dunia.
“Saya sama DWH sering komunikasi. Waktu pertama hanya meminta saya kesini. Saya WA kembali kan jam 10 itu. Nah dalam WA tersebut mengaku bahwa yang berbalas pesan adalah anaknya yang berinisial QU,” katanya.
Saat ditelpon, sang bocah terus-terusan menyebut kalau ibunya meninggal dunia tanpa menjelaskan hal lainnya.