Pemulangan jenazah Kopda Herdianto dilakukan melalui upacara militer pelepasan jenazah yang dipimpin Komandan Korem (Danrem) 181/PVT Brigjen TNI Totok Sutriono pada Selasa (26/12/2023).
Istri Kopda Hendrianto tak kuasa menahan kesedihannya upacara persemayaman jenazah sang suami di Markas Korem Wirabraja 032, Kota Padang, Rabu (27/12/2023) pagi.
Istri, anak dan keluarga terdekat tak henti-hentinya menangis histeris.
Sang istri tampak duduk di kursi roda menuju mobil ambulans yang membawa jenazah Hendrianto. Sementara anak perempuannya digendong oleh seorang personel TNI menuju ambulans.
"Capek, suami saya capek," ucap istri Kopda Herdianto berderai air mata.
Saat jenazah sudah berada di ambulans, sang istri terus menangis sembari memeluk peti jenazah Hendrianto yang berbalut bendera merah putih.
Suasana duka juga menyelimuti Makorem Wirabraja 032. Sejumlah istri prajurit TNI yang mengikuti upacara persemayaman juga turut menangis.
Upacara persemayaman jenazah Hendrianto dihadiri Komandan Korem Wirabraja 032 Brigadir Jendral (Brigjen) Rayen Obersyl, Gubernur Sumbar Mahyeldi, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono hingga Wali Kota Padang Hendri Septa.
Danrem Wirabraja 032 Brigjen Rayen Obersyl mengatakan, Kopda Hendrianto wafat meninggalkan satu orang istri dan dua orang anak.
"Korban meninggalkan seorang istri dan dua orang anak, putri semua. Anak pertamanya usia delapan tahun dan anak keduanya usia enam tahun," katanya.
Danrem mengatakan Kopda Hendrianto wafat karena terkena tembakan di pipi sebelah kanan.
Sebelum wafat terkena tembakan, Hendrianto dan personel lainnya baru pulang dari pengamanan ibadah natal di Distrik Aifat.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun papua |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar