Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Artis Cantik Ini Idap Penyakit Gegara Sering Suntik Putih, Kini Sesali Gaya Hidupnya di Masa Lalu

Siti Nur Qasanah - Rabu, 10 Januari 2024 | 20:00
Cita Rahayu yang dulu dikenal dengan nama panggung Cita Citata.
instagram.com

Cita Rahayu yang dulu dikenal dengan nama panggung Cita Citata.

GridHot.ID - Artis cantik Cita Rahayu atau Cita Citata mengaku menyesali gaya hidupnya di masa lalu.

Akibat sering suntik vitamin C hingga suntik putih, Cita Rahayu mengaku jadi mengidap penyakit autoimun.

Dilansir dari akun Instagram @lambegosiip pada Senin (8/1/2024), Cita Rahayu menyebut penyakit autoimun itu merupakan hasil kesalahannya di masa lalu.

"Kalian mungkin tahu kalau di media-media, kalau aku punya penyakit autoimun," kata Cita Rahayu.

"Penyebab utama aku autoimun itu kesalahan pribadi aku sendiri," lanjutnya.

"Kesalahannya adalah life style aku yang salah, sering banget suntik vitamin C berbahan kimia, suntik putih," sambungnya.

Cita Rahayu mengaku melakukan suntik putih demi menunjang penampilannya sebagai artis.

"Aku pikir itu penunjang aku untuk tampil lebih cerah di televisi," ujarCita Rahayu.

"Tapi itu salah, aku malah kena autoimun, aku malah sakit," sambungnya.

Cita Rahayu pun sangat menyoroti bahaya suntik vitamin C atau suntik putih ini karena belum diizinkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Baca Juga: Beberkan Fakta Mengejutkan, Nagita Slavina Puji Prestasi Gideon Tengker yang Pernah Jadi Gitaris Anggun C Sasmi: Seneng Banget

"Makannya aku concern banget soal itu, karena itu bahaya banget," kata CitaRahayu.

"Info pentingnya suntik vitamin C itu belum disetujui BPOM dan FDA," sambungnya.

Benarkah suntik putih menyebabkan autoimun?

Melansir Kompas.com, Dokter spesialis kulit dan kelamin dari RSUD Prof Dr Margono Soekarjo, Ismiralda Oke Putranti menjelaskan bahwa penderita autoimun sebenarnya sudah memiliki gen bawaan, hanya saja belum terekspos dan belum bermanifestasi klinis.

"Jika pada waktunya gen tersebut aktif, maka penyakit autoimun itu akan bermanifestasi klinis," jelas Ismiralda, Sabtu (14/10/2023).

Vitamin dan antioksidan lain sebenarnya bermanfaat untuk melindungi tubuh dari radikal bebas yang berlebihan akibat proses metabolisme tubuh dan reaksi lain. Antioksidan juga sebenarnya dapat membantu reaksi inflamasi yang terjadi bila reaksi autoimun muncul.

Ismiralda menjelaskan bahwa jika bahan suntik putih yang digunakan sebatas vitamin dan antioksidan, maka seharusnya aman diberikan kepada seseorang.

"Namun, tetap saja harus di bawah pengawasan dokter pemberiannya," jelas ia.

Yang menjadi masalah adalah jika dosis suntik putih yang diberikan terlalu tinggi atau pemakaiannya terlalu sering, maka akan memberikan dampak yang tidak baik.

Terlebih, pada obat suntik putih instan yang berisiko mengandung bahan-bahan berbahaya, seperti merkuri yang dapat memicu kerusakan organ hingga kanker.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk pintar memilih jenis perawatan. Pasalnya, ini berkaitan dengan kondisi kesehatan kita, bukan hanya segi estetika semata.

Baca Juga: Jadi Ibu Sambung Anak Didi Mahardika, Cita Citata Ingin Fokus Urus Rumah Tangga, Kini Blak-blakan soal Kisah Cintanya

"Apapun yang akan dilakukan pada tubuh kita sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu ke ahlinya. Jangan sembarangan membeli obat sendiri atau melakukan perawatan dan pengobatan dari orang yang tidak kompeten. Jadilah konsumen yang cerdas," terang dia.

Penyebab Autoimun

Lebih lanjut, Ismiralda menjelaskan bahwa penyakit autoimun biasanya disebabkan karena adanya kelainan genetik. Namun, ada beberapa faktor yang memicu munculnya penyakit ini hingga membuat sistem imun menyerang sel-sel sehat dalam tubuh.

Autoimun berkembang ketika sistem imun salah menilai sel sehat sebagai ancaman atau zat asing. Akibatnya, muncul serangkaian gejala yang membuat penderitanya tak nyaman.

Ismiralda mengatakan bahwa tanda dan gejala dari autoimun sendiri berbeda-beda, tergantung dari organ mana yang terkena.

"Tandanya beda-beda tergantung bagian atau organ yang terkena. Penyakit autoimun di kulit mulai dari psoriasis, pemfigus, lupus, scleroderma, dan lainnya," pungkasnya.

(*)

Source :Kompas.com Instagram

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x