Sementara di lokasi pemukulan, MTJ dan MTD masih menunggu HB. Namun, kali ini, ada tambahan dua orang yakni NJ dan MH.
"Pelaku sempat pulang ke rumah, di tengah perjalanan bertemu saudaranya. Pelaku di rumah mengambil dua bilah celurit. Ketika kembali ke TKP, salah seorang pelaku mengejar korban dan terjadilah carok," ungkap Febri.
Enam orang itu kemudian bertemu di lokasi pemukulan.
HB lantas berduel dengan keempat lawannya, dengan dibantu WD.
Keempat lawan HB dan WD semuanya terkapar dengan luka bacok di beberapa tubuhnya.
Melansir Kompas.id, polisi yang kemudian tiba di lokasi kejadian di di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan segera mengamankan HB dan WB.
"Kedua pelaku yang masih hidup, sudah kami periksa," ungkap Febri.
Keduanya lalu ditahan di ruang tahanan Polres Bangkalan untuk pendalaman motif tindakan yang dilakukan.
Carok di Bangkalan juga menjadi perhatian Polda Jatim. Tim dari Subdirektorat Jatanras Polda Jatim diberangkatkan untuk membantu penyelidikan kasus ini. "Kasus itu dalam penyelidikan dibantu Polda Jatim," terang Febri, dikutip dari Kompas.id (13/1/2024).
Sementara itu, Febri memastikan bahwa kondisi di sana masih kondusif dan cukup aman.
Tidak ada warga antardesa yang melakukan aksi balas dendam.
Motif Carok
Masih dari TribunMadura.co, Febri menuturkan, carok itu dipicu lampu sorot motor.
Lampu sorot motor yang dikendarai MTJ dan MTD mengenai mata HB.
Oleh karenanya, HB menegur MTJ dan MTD.
"Cekcok awalnya karena lampu sorot motor mengenai mata terus ditegur, karena juga laju motor terlalu kencang saat melintas," jelas Febri.
(*)
Source | : | Kompas.com,TribunMadura.co |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar