Kembali melansir Kompas.com, para korban sempat bertemu dengan anggota keluarga lainnya beberapa saat sebelum tertimpa tembok.
Salah satunya adalah saudara dekat mereka, Doni (74), yang berkunjung pada Minggu pagi.
"Saya tadi dari jam 08.00 WIB ngobrol di sini. Saya pulang sebelum jam 12.00 WIB," ujar Doni di lokasi.
Entah apa yang dibicarakan, kemudian Doni memutuskan untuk pulang. Tidak lama kemudian salah satu anak S dan T, yaitu Amry (41), tiba di lokasi.
"Saya ketemu untuk beri makan ke ibu saya, tapi saya izin keluar pas adik saya datang. Dia memang sudah janji untuk datang," kata Amry di lokasi, Minggu.
Tidak lama, D datang bersama MF karena sudah janji akan mengunjungi S dan T.
Amry pun berpamitan pergi sebelum pukul 12.00 WIB untuk menemui teman-temannya.
Kendati demikian, beberapa saat kemudian, Amry diberi kabar bahwa empat anggota keluarganya tertimpa tembok roboh.
Ia pun langsung mengontak Doni. Doni mengaku, ia marah ketika dihubungi oleh Amry karena merasa dibohongi.
"Saya ditelepon keponakan saya si Amry. Dia bilang, mereka bertiga ketiban tembok. Saya marah. Gimana sih perasaan saya, baru dari situ langsung ditelepon mereka ketiban tembok?" ucap Doni.
Namun, ia lekas meredam amarahnya dan bergegas ke tempat S dan T.