"Terkait dengan adanya dua laporan sebelumnya, tentunya laporan ini masih dilakukan penyelidikan karena pelakunya sendiri cukup licin. Di mana, pelaku sempat kabur ke luar daerah," ujarnya di kantornya pada Senin (22/1/2024).
Lebih lanjut, Wira mengatakan pihaknya masih mendalami dua kasus pemerkosaan tersebut.
"Ke depan kami akan melakukan pemeriksaan terhadap para korban lain, untuk mengetahui motif tersangka ini melakukan perbuatannya," jelas Wira.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Urusan Humas Polres Metro Depok Iptu Made Budi mengungkapkan hal senada.
Dia menyebut, tersangka sering kabur dan berpindah tempat.
Kendati begitu, Made mengaku belum mengetahui di mana saja lokasi Argiyan bersembunyi.
"(Satuan) Reskrim bilang, sulit dilacak keberadaannya, berpindah tempat. Kemungkinan (berpindah) di luar Depok juga bisa, karena terakhirnya kabur ke Pekalongan ditangkapnya, kasus pembunuhan," ucap Made.
Made menyampaikan, alasan Argiyan mendekati N dan NH hanya sebatas asmara.
Dengan begitu, pelaku bisa mengencani korbannya.
"Hanya asmara saja mungkin ya, si pelaku mendekati korban dengan modus keterikatan secara asmara. Karena enggak ada yang diambil barang-barangnya," papar dia.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, N mendapat ancaman dan dipaksa untuk untuk berhubungan badan oleh pelaku Argiyan.