Bereaksi segera, direktur sekolah memberhentikan kedua guru tersebut dari tugasnya setelah mereka mengaku bersalah.
Sebuah komite telah dibentuk untuk mengungkap insiden mengejutkan tersebut.
Dan temuannya akan diserahkan ke Kantor Wilayah Layanan Pendidikan Dasar Samut Prakan untuk menjatuhkan hukuman resmi.
Dikutip dari TribunTrends, dalam upaya untuk merasionalisasi tindakannya, guru Thailand berusia 50 tahun tersebut mengeluarkan permintaan maaf.
Ia menyatakan niatnya untuk menanamkan tanggung jawab pada siswa.
Dan meyakinkan bahwa peniti tersebut masih baru, lapor Bangkok Post.
Saat penyelidikan berlangsung, polisi akan mengajukan tuntutan terhadap kedua guru tersebut setelah pemeriksaan menyeluruh terhadap semua siswa yang terlibat.
(*)