Gridhot.ID - Inilah sosokReini Wihardakusumah yang ramai diminta mundur dari posisinya sebagai Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB).
Hal itu berawal dari kebijakan Reini Wihardakusumah soalpembayaran UKT dengan pinjaman online (pinjol). Kebijakan itu sontak menjadi viral di media sosial.
Sebelumnya unggahan di aplikasi X oleh @ITBfess yang menginformasikan layanan pembayaran UKT di ITB bekerja sama dengan pihak ketiga, yaitu Danacita.
Sementara di laman Danacita juga memberikan informasi sebagai mitra resmi dari ITB.
Adapun peminjaman dari Danacita tidak dikenakan biaya tanpa DP dan jaminan.
Mahasiswa juga diberi opsi pembayaran dalam waktu 6 bulan atau 12 bulan.
"Disuruh pinjol sama ITB! Kami segenap sivitas akademik ITB mengucapkan selamat membayar cicilan beserta bunganya," tulis akun @ITBfess, Kamis (25/1/2024).
Pada unggahan lainnya, ada informasi soal bunga yang dikenakan bagi peminjam.
Jika peminjam mengajukan dana sebesar Rp 12,5 juta, maka dikenakan tenor selama 12 bulan.
Artinya, peminjam harus membayar Rp 1.291.667 setiap bulannya.
Tak lupa, platform Danacita mengenakan biaya bulanan platform sebesar 1,75 persen dan biaya persetujuan 3,00 persen.
"Bajigurr, solusi yang ditawarin itb! gede lagi anjir bunganya," tambah tulisan unggahan tersebut.
Lantas, bagaimana sosok Rektor ITB ini?
Melansir dari Tribun-Medan.com, Reini Wihardakusumah diketahui memiliki gelar Prof. Ir. N. R. Reini Djuhraeni Wirahadikusumah, MSCE, Ph.D.
Reini merupakan rektor pertama wanita di Institut Teknologi Bandung (ITB) sejak kampus ini dibuka tahun 1920.
Diketahui jika Reini menduduki posisi rektor Institut Teknologi Bandung periode 2020-2025, menggantikan Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA.
Saat itu Reini berhasil mengalahkan dua kandidat lain yakni Jaka Sembiring dan Kadarsah Suryadi.
Ia juga masuk dalam lintasan sejarah kepemimpinan ITB sebagai rektor ketujuh belas ITB atau rektor ketiga puluh tiga Kampus Ganesha sejak TH Bandung didirikan di 1959 setidaknya 60 tahun terakhir.
Bahkan Reini juga merupakan rektor pertama selama 99 tahun terakhir atau sejak institut ini berdiri dengan nama Technische Hoogeschool te Bandoeng pada tahun 1920.
Tak hanya itu, dalam pendidikannya, Reini menjalani pendidikan sarjana (Ir.) di program studi Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung pada 1986 hingga 1991.
Ia kemudian mendapatkan gelar Master of Science in Civil Engineering (MSCE-S2) dari Purdue University, West Lafayette, Indiana, Amerika Serikat pada 1996.
Pada 1999, Reini mendapatkan gelar Ph.D. in Civil Engineering (Doktor-S3) dari universitas yang sama.
Tak heran, ia mempunyai julukan khusus yakni Kartini Teknik Sipil.
Sebelum terpilih menjadi rektor ITB, Reini menjabat sebagai Guru Besar di Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan.
Dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube ITB, Reini mengatakan jika dia telah berkiprah di kampus ini selama lebih dari 25 tahun.
Selain itu, Reini juga pernah mengikuti beberapa proyek.
Terakhir, dia tergabung dalam proyek ENHANCE atau Enabling Humanitarian Attributes for nurturing Community-based Engineering.
Proyek ini merupakan kerja sama antara ITB dan Univeritas Warwick dalam bidang rekayasa kemanusiaan yang berlangsung selama tiga tahun dimulai dari tahun 2018.
Kemudian, Reini telah menerbitkan beberapa publikasi.
Adapun beberapa di antaranya seperti A readiness assessment model for Indonesian contractors in implementing sustainability principles yang diterbitkan di International Journal of Construction Management pada tahun 2015.
Kemudian, dia juga menerbitkan publikasi lain berjudul Performance-based contracting for roads-Experiences of Australia and Indonesia dalam jurnal Procedia Engineering tahun 2015.
21 April selalu mengingatkan kita pada sosok pahlawan nasional yang berjuang demi kesetaraan bagi kaum perempuan, ya dialah R.A. Kartini.
Kala itu, ia tidak takut walau harus mengalami kesendirian dalam perjuangannya. Ide-ide dan pemikirannya masih diperjuangkan sampai hari ini.
Baca Juga: 13 Kampus Swasta Terbaik di Indonesia Versi THE Impact Rankings 2023, Bisa Jadi Referensi Kuliah
Karier Reini
Dosen dan Guru Besar Kelompok Keahlian Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) ITB
Head of Construction Engineering Management Research Group, Bandung Institute of Technology, 2018-2023.
Head, Project Implementation Unit, ITB Development Project (III)- JICA, 2016-2019.
Secretary for Construction and Engineering Division, The Institution of Engineers Indonesia (Persatuan Insinyur Indonesia -PII), 2015-2018.
Head, Graduate Program of Civil Engineering, School of Civil and Environmental Engineering, Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Indonesia, 2010-2014.
Contract Manager, ITB-JICA Development Project, ESC and PMC Contracts, Directorate Logistics, ITB, 2012-2015.
Harta Kekayaan Kartini
Reini diketahui memiliki pendapatan yang cukup besar sebagai satu-satunya yang memimpin dalam sejarah ITB.
Meski tak banyak yang dirincikan, namun harta kekayaan Reini mencapai puluhan miliar.
Berikut laporan harta kekayaan terakhir Reini di LHKPN KPK per tanggal 22 Maret 2023.
Reini diketahui memiliki harta kekayaan aset tanah dan bangunan senilai Rp. 6.900.000.000 yang terdiri dari:
- Tanah dan Bangunan seluas 1320 m2/171 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HIBAH DENGAN AKTA Rp. 5.700.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 33 m2/33 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 250.000.000
- Bangunan seluas 24.05 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 400.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 118 m2/89 m2 di KAB / KOTA TANGERANG SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 550.000.000
- Bangunan seluas 24.05 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 400.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 118 m2/89 m2 di KAB / KOTA TANGERANG SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 550.000.000
- Bangunan seluas 24.05 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 400.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 118 m2/89 m2 di KAB / KOTA TANGERANG SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 550.000.000
- MOBIL, HONDA HRV Tahun 2016, HASIL SENDIRI Rp. 252.000.000
- MOBIL, VOLKSWAGEN POLO Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp. 175.000.000
- HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 69.740.000
- SURAT BERHARGA Rp. 1.892.058.365
- KAS DAN SETARA KAS Rp. 6.003.693.225
- HARTA LAINNYA Rp. ----
(*)