Melansir TribunTernate.com, Kepala Desa Wama yang bernama Sahril S Imam mengakui, tragedi penganiayaan itu terjadi di desanya.
Saat itu, Sahril tidak berada di desa.
Ia mengetahui adanya peristiwa itu setelah mendapat laporan dari warganya bahwa anak dari SMY meninggal sekitar pukul 15:00 WIT.
"Dari keterangan beberapa warga katanya dia (SMY) pukul dan banting (anak) sampai meninggal," jelas Sahrilsaat dikonfirmasi tribunternate.com, Minggu (28/1/2024)
Selain sang anak, SMY juga menganiaya istrinya hingga mengalami luka luka.
Sang mertua juga menjadi korban penganiayaan hingga mengalami bengkak di bagian pipi dan bibir.
"Bukan cuman istrinya, tapi mertuanya juga dipukul, sampai pipi bengkak, dan sekarang ada di Rumah sakit," tambah Sahril.
Kasus KDRT ini sudah ditangani oleh kepolisian Polresta Tidore.
Pelaku juga sudah diamankan di Polresta, sementara istrinya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tidore untuk mendapatkan perawatan medis.
Kapolresta Tidore Kombes (Pol) Yury Nurhidayat melalui Kasi Humas Aipda Agung Setiawan mengungkapkan, penganiayaan itu terjadi di rumah mertua terlapor di Desa Wama, Kecamatan Oba Selatan, Sabtu (27/1/2024).
"Istrinya alami luka-luka. Dan anaknya telah dikebumikan," ujarnya, Minggu (28/1/2024).