GridHot.ID - Dina Merianti (18),gadis remaja asal Dusun 1, Desa Sukamerindu, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), ditemukan tewas dengan 13 luka tusuk pada Kamis (7/2/2024) sekitar pukul 09.15 WIB.
Dina ditemukan tak bernyawa di kamar rumahnya oleh seorang keluarga yang hendak mengajaknya mandi ke sungai.
Dina ketika itu seorang diri dirumah. Ia diduga menjadi korban pembunuhan.
Melansir Kompas.com, Kasi Humas Polres OKU, Iptu Ibnu Holdon mengatakan saksi yang berinisial PG (18) datang ke rumah Dina untuk mengajaknya mandi ke sungai.
Saksi tersebut berulang kali memanggil Dina tapi tak kunjung mendapatkan jawaban.
Saksi pun berinisiatif masuk ke rumah untuk menemui Dina.
"Saat masuk kondisi pintu ternyata tidak dikunci, kemudian saksi langsung menuju ke kamar dan mendapati korban sudah tewas tertutup selimut di atas kasur,' kata Ibnu, Jumat (9/2/2024).
Begitu menemukan Dina dalam kondisi tewas, saksi lantas memanggil warga sekitar untuk meminta pertolongan.
Warga pun langsung memenuhi kediaman korban dan menghubungi polisi.
Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh petugas, terdapat banyak luka tusuk di tubuh korban yang disebabkan oleh benda tajam.
"Kemungkinan korban ini melawan karena lukanya begitu banyak. Namun, masih dilakukan pendalaman motif korban dibunuh karena apa," ujarnya.
Dari lokasi kejadian, polisi menyita barang bukti berupa handuk korban, selimut, baju, pas photo dengan pacar korban, bantal dan ponsel milik korban.
Kini sudah hampir sepekan setelah Dina ditemukan tewas dengan 13 luka tusuk di tubuhnya.
Melansir Sripoku.com, polisi masih terus mencari pelaku pembunuhan terhadap gadis berusia 18 tahun tersebut.
Kapolres OKU, AKBP Imam Zamroni mengatakan pihaknya masih terus memburu pelaku pembunuh Dina dan mengumpulkan bukti-bukti yang ada.
"Kita masih dalam proses mencari pelaku dan terus melakukan pendalaman dari bukti-bukti yang ada," katanya, Selasa (13/2/2024).
Imam menuturkan dalam prose mengungkap kasus atau perkara, pihaknya tidak bisa memasang target.
Pasalnya, setiap kasus atau perkara memiliki kendala yang berbeda dalam mengumpulkan barang bukti yang ada.
"Kami optimis setiap kejahatan pasti meninggalkan jejak. Saat ini polisi masih dalam upaya-upaya pendalaman dari alat bukti yang ada," tegasnya.
Sosok Korban
Dina yang diduga jadi korban pembunuhan itu diketahui tinggal sendirian di rumahnya. Sang ayah pergi ke kebun untuk memanen durian. Sementara sang ibu telah meninggal dunia sekitar 3,5 bulan lalu.
"Ibunya baru meninggal 3,5 bulan lalu," kata Aming paman korban, Kamis (8/2/2024).
Selama ini, Dina bertugas untuk merawat ibunya yang tenga sakit parah.
Setelah sang ibu meninggal dunia, Dina tinggal berdua bersama sang ayah.
Dua saudaranya diketahui tinggal di Palembang dan Tangerang.
Dina sebenarnya ingin melanjutkan kuliah setelah tamat SMA 2023 lalu.
Namun cita-cita itu sengaja ia tunda karena demi merawat sang ibu yang sakit.
Dina dikenal sebagai gadis pemberani. Sebab saat malam kejadian diduga pembunuhan itu, gadis 18 tahun tinggal sendirian di rumah.
"Sore kemarin sekitar pukul 17.00 Wib ayahnya pulang ke rumah, kemudian malam harinya sekitar pukul 21.00 WIB pergi lagi ke kebun durian untuk menunggu durian jatuh," kata paman korban.
Sebab durian akan jatuh saat malam hingga pagi hari.
Kemudian ayah korban pulang pada pagi harinya untuk membawa durian dan dijual ke pengepul.
"Tidak ada barang beharga hilang, kami dduga pelaku ada niat lain," kata dia.
(*)