Gridhot.ID - Tersangka Yudha Arfandi mengungkap alasan dirinya selalu tengok ke kanan dan kiri sebelum menenggelamkan Dante (6) di kolam renang Tirta Mas, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Mantan pacar Tamara Tyasmara ini mengelak sering celingukan ke kanan dan kiri untuk memantau CCTV kolam renang.
Diketahui dalam beberapa adegan rekonstruksi kasus kematian Dante pada Rabu (28/2/2024), Yudha kerap menengok ke kiri dan kanan sebelum menenggelamkan Dante.
Dimulai dari adegan 31, Yudha menengok ke arah kiri. Lalu, Yudha menarik pinggang Dante dan menenggelamkan bocah itu ke dalam air selama 14 detik.
Setelah Dante mulai naik ke permukaan, Yudha kembali menengok kanan dan kiri lalu menenggelamkannya selama 24 detik.
Yudha juga sempat meninggalkan Dante di kolam renang untuk mengantar anaknya ke toilet.
Ketika kembali ke kolam renang, Yudha juga sempat melihat ke atas lalu menengok ke kanan sebelum menenggelamkan Dante selama 4 detik.
Yudha diketahui menenggelamkan Dante beberapa kali dengan durasi berbeda-beda. Yang terlama adalah 54 detik, seperti ditunjukkan di adegan 44.
Sampai akhirnya kondisi Dante terlihat melemah. Yudha langsung mengangkat dan mengguncang tubuh Dante.
Yudha sempat mencoba menyelamatkan Dante dengan mengangkat ke atas kolam renang dan menekan dada Dante.
Saksi juga sempat menolong Dante. Saksi itu bersama Yudha membawa Dante ke Rumah Sakit Islam Pondok Kopi.
Soal tengok kanan kiri, kuasa hukum Yudha, Elfriandi mengatakan kliennya mendengar suara teriakan palatih di kolam lain.
"Jadi menurut pengakuan tersangka di dalam penyidikan bahwa saat dia menengok ke kanan kiri itu mendengar teriakan dari pelatih, ada kegiatan pelatihan renang juga di situ," kata Elfriandi.
Akibat mendengar teriakan itu, perhatian Yudha katanya teralihkan.
"Dia tertarik melihat dari kegiatan tersebut," katanya.
Menurutnya, Yudha tengok kanan kiri bukan untuk memantau kamera CCTV kolam renang.
"Dalam keterengan di penyidik bukan melihat CCTV tetapi melihat adanya suatu kegiatan lain di kolam yang bersuara keras," katanya.
Oleh karena itu menurutnya, Yudha tak pernah menengok dalam durasi lama ketika itu.
"Itu mengalihkan perhatian, makanya nengoknya bukan berlama-lama, dia hanya nengok hanya sekilas aja, bukan seperti sangkaan sebelumnya," katanya.
Elfriandi mengatakan Yudha menenggelamkan Dante sebagai bentuk pelatihan.
"Bahwa itu dalam rangka pelatihan pernapasan, malatih agar tidak panik terhadap air dan takut terhadap air," katanya.
Menurutnya, Yudha juga melakukan metode yang sama pada anak kandungnya, MMA (6).
"Iya (ke anaknya). Fisik anaknya jauh lebih kuat," katanya.
Sebagai informasi, Dante merupakan anak tunggal Tamara Tyasmara dari pernikahannya dengan Angger Dimas.
Tamara menitipkan Dante pada pacarnya, Yudha Arfandi pada Sabtu, 27 Januari 2024.
Yudha kemudian pergi ke kolam renang di Duren Sawit, Jakarta Timur bersama Dante dan MMA.
Dante tewas setelah ditenggelamkan sebanyak 12 kali oleh Yudha.
Akibat perbuatannya, Yudha kini dijerat pasalPasal 76 c juncto Pasal 80 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dan atau Pasal 340 KUHP, dan atau Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan atau Pasal 359 KUHP tentang Kelalaian yang Menyebabkan Kematian.
(*)