Ia menempuh pendidikan tinggi di IAIN Sunan Ampel Malang.
Lulus kuliah dari IAIN Sunan Ampel Malang, ia memutuskan untuk belajar bersama alim ulama yang berada di Jakarta.
Bertahun-tahun setelah itu, ia mendirikan Majelis Nurul Musthofa.
Majelis Nurul Musthofa memiliki misi mensyiarkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW serta mengenalkan pribadi Rasulullah sebagai suri tauladan manusia.
Habib Hasan menikah dengan Syarifah Muznah binti Ahmad Al Haddad (Al Hawi) yang merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW. Dari pernikahan itu, Habib Hasan memiliki satu orang putri dan 2 orang putra.
Habib Hasan diketahui pernah berdakwah hingga ke Yaman, Abu Dabi, dan Arab Saudi.
Pada tahun 1999, Habib Hasan pergi kembali ke Jakarta usai mendapat kabar bahwa guru Habib Hasan Al-Habib Umar bin Hud Alatas telah meningal dunia.
Di Jakarta, Habib Hasan melihat para pemuda yang senang melakukan berbagai maksiat.
Habib Hasan pun tergerak untuk berdakwah kepada pemuda di Jakarta.
Namun, karena belum ada celah dan tempat untuk berdakwah di Jakarta, Habib Hasan akhirnya kembali ke Bogor untuk membantu orang tuanya untuk berdagang berjualan kain yang berkodi-kodi jumlahnya.
Dalam sehari, Habib Hasan bisa habis menjual 18 kodi kain. Habib Hasan mampu menjajahkan dagangannya mulai dari kampung ke kampung hingga dari pesantren ke pesantren.