Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tubuhnya Berlumur Darah, Ini Identitas Anggota TNI yang Ditemukan Terluka di Bekasi, Sempat Ucap Pesan Sebelum Meninggal

Candra Mega Sari - Senin, 01 April 2024 | 17:13
Anggota TNI AD ditemukan terduduk lemas bersimbah darah di Ciketingudik, Bantargebang, Kota Bekasi.
IST

Anggota TNI AD ditemukan terduduk lemas bersimbah darah di Ciketingudik, Bantargebang, Kota Bekasi.

Gridhot.ID - Terkuak identitas anggota TNI AD yang ditemukan bersimbah darah di wilayah Bantargebang, Kota Bekasi.

Anggota TNI itu berpangkat Praka berinisial S (27).

Ketika dikonfirmasi awak media, Komandan Distrik Militer (Dandim) 0507/Bekasi Kolonel Arm Rico Sirait mengatakan, Praka S bertugas di satuan Pomdam III/Siliwangi.

Ia ditemukan tergeletak di pinggir Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.

"Iya benar, pada hari Jumat tanggal 29 Maret 2024 pukul 03.30 WIB telah ditemukan (Praka S) tergeletak dalam keadaan berlumuran darah," ujar Rico kepada Kompas.com, Sabtu (30/3/2024).

Rico menuturkan, Praka S ditemukan oleh warga sekitar yang melapor ke kepolisian bahwa ada peristiwa kecelakaan.

"(Praka S) menggunakan kendaraan roda dua. Laporan diterima dari warga bahwa ada korban kecelakaan, kemudian dicek oleh petugas," tuturnya.

Pada saat ditemukan, Praka S masih bernyawa. Polisi kemudian membawa korban ke RSUD Kota Bekasi.

"Korban masih hidup dan sempat komunikasi dan mengaku anggota POM (polisi militer) TNI, minta tolong di bantu dibawa ke RS," paparnya.

Korban sempat ditangani oleh pihak rumah sakit dan masuk UGD.

Namun, nyawa Praka S tidak bisa tertolong.

Baca Juga: Putri Jenderal TNI Ikut Bukber Ayu Ting Ting dan Lettu Fardhana, Ini Sosoknya yang Diisukan Jadi Calon Istri Mayor Teddy

"Diterima pihak UGD RSUD kota Bekasi, korban langsung ditangani, namun korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia," imbuhnya.

Setelah korban dinyatakan meninggal dunia, pihak petugas keamanan rumah sakit melaporkan itu ke Pos Penjagaan Markas Kodim 0507/Bekasi.

"Seteleh (Praka S) dinyatakan meninggal dunia, pihak security RSUD melaporkan ke Pos Penjagaan Makodim 0507/Bekasi, diterima anggota jaga," tuturnya.

Rico menuturkan, Praka S mengalami luka pada bagian kepala belakang dan luka di lengan.

Saat ini, lanjut Rico, penyebab kematian Praka S masih diselidiki dan kasusnya diserahkan ke Polisi Militer Kodam III/Slw selaku satuan korban.

"Tindaklanjut kami serahkan ke Polisi Militer Kodam III/Slw selaku satuan korban. Proses investigasi di lokasi kejadian masih berjalan bersama dengan pihak kepolisian," tandasnya.

Sementara itu, salah seorang warga yang rumahnya persis di samping lokasi ditemukannya Praka S, Sumiyati (53) mengungkap bahwa angggota TNI itu sempat mencari kamar mandi untuk membersihkan darahnya.

"Penginnya mungkin dia bersihin darah sendiri, tapi enggak ada air," tutur dia di lokasi kejadian, Minggu (31/3/2024).

Namun, Praka S tidak menemukan sumber air untuk membersihkan darahnya itu.

Ia akhirnya memutuskan untuk duduk di pinggir kali di wilayah RT 01/ RW 04 Kelurahan Ciketingudik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, untuk menanti pertolongan warga.

Warga menemukan Praka S sekitar pukul 04.25 WIB dini hari.

Baca Juga: 13 Prajurit TNI yang Siksa Defianus Kogoya Dikutuk YLBHI, Pangdam Cenderawasih Minta Maaf dan Ungkap Kronologi Penganiayaan

Meski anggota TNI itu sudah bersimbah darah, Sumiyati mengungkapkan, Praka S sangat kuat.

Bahkan, ketika hendak digotong masuk ke ambulans, ia menolak dan memilih untuk masuk sendiri.

Ia juga meminta agar tidak banyak warga yang mengantarnya ke rumah sakit.

Praka S seolah khawatir, kejadian yang menimpanya diketahui oleh sang komandan.

"Dia naik ambulan aja masih sendiri enggak mau digotong dan bilang 'Jangan ramai-ramai bang, saya malu sama komandan'," kata Sumiyati.

Berdasarkan pengakuan Praka S, tubuhnya bersimbah darah karena mengalami kecelakaan.

Namun, menurut informasi yang Sumiyati dengar, tim dokter dari RSUD kota Bekasi memastikan bahwa luka yang dialami Praka S akibat bacokan.

"Kalau kata rumah sakit itu pembacokan bukan kecelakaan," terang Sumiyati.

Baca Juga: 2 Bos KKB Papua yang Perintahkan Tembak Prajurit Denjaka, Konon Paling Ditakuti di Puncak Jaya, Sebby Sambom: Kami Bertanggung Jawab

(*)

Source :Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x