Gridhot.ID - KKB Papua diduga kembali menebar ancaman kepada warga sipil di Bumi Cenderawasih.
Pasalnya, beredar video seorang pria memegang senjata api di lokasi penambangan emas tradisional di Kampung Wakia, Distrik Mimika Barat Jauh, Mimika, Papua Tengah.
Dalam video berdurasi 1 menit 30 detik itu, salah seorang warga menyebut pendulang emas telah diancam oleh KKB Papua.
"Dapat ancaman tadi malam harus pulang akhirnya pagi-pagi semua pulang. Kami diberikan waktu 2 hari meninggalkan lokasi dulang," ujar salah seoang warga.
Jika deadline waktu itu tidak diindahkan, maka anggota KKB Papua akan menembak warga.
Kata dia, beberapa orang juga masih dalam tawanan KKB Papua.
Pada video itu, dia juga berusaha mengabadikan lokasi penambangan yang menjadi tempat KKB Papua menyandera warga sipil.
Ia mengabadikannya dari jarak yang cukup jauh.
"Mudah-mudahan tidak terjadi hal tak diinginkan. Pulang-pulang cari nafkah tapi harga lebih berharga, keluarga menanti di rumah. Semangat pejuang tambang," kata orang dalam video.
Atas ancaman itulah, para pendulang emas ramai-ramai meninggalkan lokasi pendulangan.
"Ada yang sudah pulang, tapi ada juga yang masih ditahan di atas (lokasi penambangan)," ujar pria itu.
Namun, pria itu tidak menjelaskan, berapa banyak warga yang kini disandera KKB Papua.
Tak dijelaskan pula, berapa banyak pendulang emas yang sudah meninggalkan lokasi.
Hanya saja, dari video yang diabadikan terlihat puluhan warga sudah meninggalkan lokasi penambangan dengan berjalan kaki.
Mereka menyusuri sungai dengan membawa semua barang yang dimilikinya.
Barang-barang itu umumnya dimasukkan dalam karung kemudian dipikul.
Adapun beredarnya video itu langsung direspon oleh Kapolres Mimika, AKBP I Gede Putra.
Gede menyebut, pihaknya belum bisa memastikan kelompok masyarakat yang datang ke lokasi penambangan emas.
"Kami masih berupaya memastikan dan mendalami video tersebut," kata I Gede Putra kepada Tribun-Papua.com, Minggu (31/32024).
Menurut dia, sementara ini TNI-Polri dan pemerintah Kampung Wakia bersama para tokoh sedang memastikan kebenaran yang ada dalam video.
"Masih dipastikan kebenarannya terkait adanya sekelompok masyarakat mendatangi lokasi dulang emas tradisional di Wakia," tandasnya.
(*)