Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dituding Sebby Sambom Jadi Antek-antek TNI, Demianus Magai Kini Tewas Ditembak, Ini Sosoknya yang Jadi Panglima KKB Tapi Tak Diakui

Candra Mega Sari - Jumat, 05 April 2024 | 15:42
Demianus Magai, pentolan KKB Papua yang ditembak mati aparat di wilayah Kali Kabur, Mile 69 Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika pada Kamis (4/4/2024).
IST

Demianus Magai, pentolan KKB Papua yang ditembak mati aparat di wilayah Kali Kabur, Mile 69 Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika pada Kamis (4/4/2024).

Gridhot.ID - Inilah sosok Demianus Magai, pentolan KKB Papua yang ditembak mati Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz 2024 bersama Satgas Amole dan Satgas Nanggala.

Adapun Demianus Magai tewas setelah melakukan perlawanan terhadap petugas yang hendak melakukan penegakan hukum di wilayah Kali Kabur, Mile 69 Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Kamis (4/4/2024) sekitar pukul 15.00 WIT.

Dalam peristiwa itu, dipastikan dua anggota KKB Papua tewas tertembak.

"Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz 2024 bersama Satgas Amole 2024 dan Satgas Nanggala menembak mati dua anggota KKB wilayah Mimika yang diduga Abubakar Kogoya dan Demianus Magai," ujar Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis.

Selain menembak mati kedua anggota KKB Papua, tim juga berhasil mengamankan barang bukti berupa senjata api laras pendek jenis sig sauer beserta 1 magasin dan amunisinya.

Siapakah Damianus Magai?

Mengutip dari Tribunnews.com, Damianus yang memiliki nama lengkap Damianus Magai Yogi adalah Panglima Tertinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Mardeka (TPNPB-OPM) atau afiliasi KKB Papua.

Namun oleh Komnas TPNPB-OPM, Damianis dituding sebagai salah satu agen TNI-Polri yang masuk dalam organisasi Papua Merdeka.

Diketahui, KKB Papua memiliki tiga sayap militer dengan misi yang sama, yakni memperjuangkan Papua Barat merdeka.

Pertama TPNPB-OPM yang dipimpin Goliath Tabuni, kemudian TNPB pimpinan Fernando Worobay dan ketiga Tentara Revolusi Papua Barat (TRWP) yang dipimpin Matias Wenda.

TPNPB-OPM tolak keberadaan Demianus

Baca Juga: Ketakutan Diancam KKB Papua, Pendulang Emas di Kampung Wakia Ramai-ramai Tinggalkan Lokasi, Begini Respon Kapolres

Dalam keterangan tertulisnya pada Minggu (1/1/2023), Juru Bicara Komnas TPNPB, Sebby Sambom menyatakan mendukung Panglima TPNPB Goliath Tabuni.

Namun, TPNPB menolak keberadaan Panglima West Papua Army (WPA) Damianus Magai Yogi.

Sebby mengatakan Komnas TPNPB menilai kubu Damianus melakukan tindakan kriminal memanipulasi dokumen-dokumen Perang Pembebasan Nasional Papua.

"Dalam hal ini, kami perlu sampaikan bahwa tindakan kriminal Damianus Magai Yogi dan kelompoknya ini akan dipertanggungjawabkan setelah Papua Merdeka ataupun sebelum merdeka. Tindakan kriminal dengan cara manipulasi dokumen Komnas TPNPB adalah kejahatan internasional atas hak cipta," kata Sebby dalam akun Instagram westpapuanews.

Sebby menegaskan, sayap militer OPM yang eksis berjuang di seluruh Tanah Papua adalah Komnas TPNPB-OPM di bawah pimpinan Goliath Tabuni dan Lekagak Telenggen.

Dia mengatakan bahwa West Papua Army didirikan oleh Presiden Sementara Pemerintahan Papua Barat (ULMWP), Benny Wenda di Vanimo, Papua Nugini.

Menurut Sebby, West Papua Army saat ini dipimpin Damianus merusak persatuan dan perjuangan Papua Merdeka.

"Maka kami tidak akan mengakui. Kami tegas menolak kelompok Benny Wenda, Damianus Magai Yogi dan Menaseh Tabuni," tegas Sebby.

Damianus langsung merespon pernyataan Sebby Sambom.

"Saya sangat mengapresiasi anda dan tidak pernah mengubah posisi yang anda tempatkan sendiri tanpa melalui forum manapun memilih anda menjadi Juru Bicara Tentara Papua Barat. Pekerjaan anda menengahi, anda bukan militer," ujar Damianus dilansir dari thetpnpbnews.com.

Dia menjelaskan bahwa kehadiran West Papua Army melanjutkan sejarah lama yang dibuka oleh orang tua.

Baca Juga: 13 Prajurit TNI yang Siksa Defianus Kogoya Dikutuk YLBHI, Pangdam Cenderawasih Minta Maaf dan Ungkap Kronologi Penganiayaan

"Orang tua saya dan saudara laki-laki saya berkorban dengan cara ini. Anda adalah sipil yang selalu menyerang saya. Saya masih mengatur pasukan saya di Ilaga, Puncak, Timika, Intan Jaya, Nduga, Deiyai, Dogiay, Paniai, Nabire, Fakfak dan Kaimana termasuk lapago," katanya.

"Kami tidak bertarung di media seperti Anda. Kami bertarung dalam pertarungan nyata, serang musuh di sana. Sebenarnya, saya generasi baru. Semua keluarga saya mati di jalan kebebasan ini, saya tidak akan mengkhianati mereka tetapi terus berjuang melawan musuh Indonesia. Kami menggunakan dokumen dan gerakan yang sama," tambah Damianus.

Dia mengingatkan Sebby untuk berhenti mengganggunya.

"Saya ingatkan, Anda boleh berhenti mengganggu saya, saya akan menghentikan posisi fungsional Anda," ancam Damianus.

Sebagaimana diketahui bahwa Pemerintah Indonesia menetapkan Organisasi Papua Merdeka sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.

Masa kecil Damianus

Damianus merupakan salah satu anak kandung dari Tadeus Yogi, tokoh TPN-OPM, kini dikenal sebagai TPNPB di wilayah Adat Meepago, Papua.

Pada November 2021 lalu, Damianus menuturkan bagaimana kisah hidupnya.

Sejak kecil, ia menyaksikan perjuangan ayahnya melakukan perlawanan bersenjata melawan aparat TNI-Polri yang membuat kisah hidupnya tak pernah sama dengan kisah anak-anak pada umumnya.

Damianus yang lahir pada 1994 menjadi saksi bagaimana keluarganya selalu dalam ancaman.

Bila Demianus ingin menjumpai ayahnya yang berada di hutan, ia harus bersurat dulu.

Baca Juga: Babak Belur Defianus Kogoya Disiksa 13 Tentara, Kapuspen TNI Akui Kenakalan Oknum Prajuritnya: Mereka Anak Muda, Mudah Emosi

Hal itu dilakukannya untuk mencegah risiko bagi ayahnya.

Demianus yang bersekolah di Paniai dulu bercita-cita ingin menjadi Tentara Perdamaian.

Namun situasi dan keamanan yang tidak kondusif membuat mimpinya kandas.

Demianus mengenang, cita-citanya gagal tercapai bukan karena ia malas bersekolah, namun karena keselamatan dirinya selalu terancam.

Ia mengatakan apa yang dialaminya juga dirasakan oleh anak keturunan para tokoh OPM dan TPN lainnya.

"Di daerah lain di Papua, yang menyaksikan konflik hingga keluarga mereka tewas akibat ditembak aparat, juga merasakan hal seperti yang saya alami," katanya.

Demianus meyakini, sepanjang Indonesia masih menduduki Papua, Orang Asli Papua (OAP), khususnya anak-anak para tokoh OPM, tidak akan pernah mengalami hidup yang baik.

Demianus merasa, semenjak tahun 1961 hingga sekarang pemerintah Indonesia belum menganggap Orang Asli Papua sebagai bagian dari Indonesia.

Di pihak lain, TPNPB juga belum beranggapan bahwa Papua dan Orang Asli Papua adalah bagian dari Indonesia.

Baca Juga: Terkuak Bos KKB Papua yang Dalangi Serangan di Paniai, 2 Anggota Polisi Gugur Ditembak, Ini Identitas dan Kronologinya

(*)

Source :Kompas.com Tribunnews.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x