"Saya coba cek kesini ternyata rumah saya yang jadi tempat pelaku berganti pakaian," tambah dia.
Ia mengatakan anggota Identifikasi Polrestabes Palembang sempat memperlihatkan kepadanya pakaian yang dikenakan Suganda sewaktu ditangkap.
Jefri mengaku kalau kaus merah tersebut adalah miliknya dan sengaja ditinggalkan rumah tersebut karena sudah tidak dipakai lagi.
"Baju itu punya saya memang pernah dipakai. Kemudian mau dikasih ke tukang yang dulu sedang bekerja di rumah ini, sengaja saya tinggalkan disini dan tidak mau pakai lagi," ungkap dia.
Siapkan pisau dari kos-kosan
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengatakan, Suganda sudah mempersiapkan pisau yang dibawa dari kos-kosannya saat berangkat ke rumah korban.
"Tujuan awalnya untuk melukai suami korban. Namun karena suami korban tidak ada di tempat, pada saat tersangka tiba di rumah korban terjadi pembicaraan antara dia dan Wasila (korban)," ujar Harryo, Rabu (17/4/2024).
Pembicaraan dengan Wasilah itu rupanya berujung cekcok karena Suganda merasa tersinggung dengan ucapan Wasila.
"Terjadi dorong-dorongan di depan pintu, kemudian tersangka mengambil blencong yang ada di luar rumah korban, kemudian masuk melalui masuk pintu belakang. Kemudian wasila yang sudah dalam keadaan lemas dieksekusi oleh tersangka," ujar dia.
Setelah Wasila terkapar tak berdaya, Suganda kemudian menargetkan FR anak perempuan korban yang menelpon sang ayah dan memberi tahukan aksi yang dia lakukan.
"Tersangka Suganda tiba-tiba menyerang anak korban dengan menggunakan blencong yang tadi," ujarnya.