GridHot.ID - Pegawai honorer yang tewas dan mayatnya dicor di dalam rumahnya yang berada di komplek Perumahan Bumi Citra Indah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, ternyata dibunuh oleh tukang kebun.
Hampir sebulan menghilang, korban bernama Didi Hartanto ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Terkuak bahwa pelaku penghilangan nyawa Didi Hartanto sempat melarikan diri ke Jakarta dan menyamar demi kelabui polisi.
Dilansir dari Kompas TV, Didi Hartanto, pegawai honorer salah satu kementerian yang hampir sebulan menghilang akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Pria berusia 42 tahun itu ternyata tewas dibunuh dan jasadnya dikubur di dalam rumahnya yang berada di Komplek Bumi Citra Indah, RT 06/13, Desa Pataruman, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Adalah Ijal (31), tukang kebun di komplek Bumi Citra Indah yang diduga membunuh korban Didi. Saat ini, pelaku Ijal sudah ditetapkan oleh polisi sebagai tersangka.
Sepupu korban bernama Agus Wardoyo (57) mengatakan bahwa pihak keluarga sudah kebingungan mencari keberadaan Didi Hartanto.
Agus menyebut pihak keluarga sempat melaporkan korban hilang pada 30 Maret 2023. Namun, sebelum melapor, pihak keluarga sudah mencarinya ke mana-mana, namun tidak juga berhasil ditemukan. Bahkan, kata Agus, hampir semua teman korban sudah ditanyakan, tapi hasilnya nihil.
Pada April, Agus mengaku kembali mencari korban Didi Hartanto, dan mendapati ada hal yang janggal di rumah korban.
Ia curiga dengan posisi ranjang atau tempat tidur korban yang berubah. Selain itu, ada pula keramik yang hilang. Kejanggalan itu kemudian ia laporkan ke polisi.
"Pada 30 Maret saya lapor ke polisi tapi saat dicek lokasi (kejadian) bersih, kemudian saya lapor lagi (tanggal 15 April) karena ada kecurigaan," kata Agus Wardoyo saat ditemui di lokasi kejadian.
Setelah diperiksa, ternyata kecurigaan Agus benar. Polisi membongkar lantai di rumah korban dan mendapati jasad Didi dalam kondisi terkubur di dapur dan atasnya ditutup beton.
"Kecurigaan itu karena posisi ranjang berubah dan lapisan paling atasnya sudah tidak ada, kemudian kami langsung lapor lagi ke polisi terkait temuan tersebut,” ujar Agus.
“Laporan pertama kan orang hilang, laporan keduanya laporan temuan baru itu yaitu dugaan ada tindak pidana kekerasan apalagi ada barang yang hilang.”
Adapun barang milik korban yang hilang yakni motor. Dari situ pula, memperkuat dugaan polisi bahwa Didi Hartanto diduga menjadi korban tindak pidana hingga akhirnya dilakukan penyelidikan.
"Bahkan di tempat itu (titik penemuan jasad korban) kita pakai untuk pengajian (spritual), persis di bawahnya itu korban dikubur," ucap Agus.
Sementara itu, Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jawa Barat Kombes Pol. Surawan mengatakan korban berusia 42 tahun itu diduga dibunuh oleh pria bernama Ijal (31) pada 23 Maret 2024.
Pelaku pun sudah berhasil ditangkap oleh jajaran Polres Cimahi di daerah Cianjur pada Senin (15/4/2024).
Surawan menuturkan aparat kepolisian masih mendalami motif pelaku Ijal membunuhan korban lalu menguburnya di bawah lapisan keramik di dalam rumahnya.
“Kita masih lakukan pendalaman terhadap tersangka. Makanya untuk motif nanti masih kita dalami lebih lanjut,” kata Surawan di Bandung Barat, Selasa (16/4/2024).
Surawan mengatakan, motif awal dari laporan yang diterima pihak kepolisian, diduga pelaku Ijal merasa sakit hati karena upahnya bekerja sebesar Rp300 ribu tak kunjung di bayar olah korban
Namun, setelah pihaknya melakukan pendalaman, didapati bahwa berbagai harta benda milik korban hilang yang diduga diambil oleh pelaku.
“Karena tersangka setelah melakukan pembunuhan juga mengambil barang-barang kerja milik korban, antara lain ada sepeda motor, kemudian sertifikat rumah, kemudian juga ada telepon genggam,” ucap Surawan.
Melansir tribuntrends.com, akhirnya terkuak sudah, kelakuan Ijal (31) yang habisi pegawai honorer lalu mengubur jasad di rumah.
Kasus yang terjadi di Kompleks Bumi Citra Indah, RT 06/13, Desa Pataruman, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ini menguak fakta baru.
Ijal membunuh Didi Hartanto (45), honorer di Badan Kartina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Bandung yang mayatnya dikubur dan ditutup keramik di bagian dapur rumahnya pada 23 Maret 2024.
Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku pembunuhan tersebut mengaku sempat kabur ke Jakarta hingga akhirnya ditangkap di daerah Cianjur pada 15 April 2024.
"Jadi selama di Jakarta, pelaku ini menyamar dengan menggunakan pakaian badut, supaya tidak terendus," ujarnya di Mapolres Cimahi, Kamis (18/4/2024).
Dengan cara nyamar seperti itu, kata Aldi, pelaku ini menyadari bahwa perbuatannya yang telah melakukan pembunuhan tersebut merupakan tindakan yang salah dan bakal diketahui polisi.
"Akhirnya pelaku berhasil ditangkap dan dari hasil kesimpulan dan gelar perkara, kami menetapkan pria inisial I (Ijal) itu sebagai tersangka dan sekarang sudah dilakukan penahanan," kata Aldi.
Kasat Reskrim Polres Cimahi, AKP Dimas Charis Suryo Nugroho, mengatakan, pelaku sudah dilakukan pemeriksaan kejiwaan dan hasilnya tidak ditemukan bahwa pelaku mengalami gangguan kejiwaan.
"Kita sudah cek, jadi secara keseluruhan tersangka ini normal, baik secara fisik maupun psikis, sehingga dia melakukan pembunuhan itu secara sadar," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga memastikan bahwa pelaku ini tidak terpengaruh oleh minuman keras saat melakukan pembunuhan dan mengubur mayat korban di dalam rumah tersebut.
"Tidak ditemukan dalam pemeriksaan bahwa sebelumnya mungkin meminum-minuman keras dan sebaginya, jadi sadar melakukan tindak pidana tersebut," ucap Dimas.(*)