Tak sampai di situ, Fati juga diajari bagaimana menyusun laporan setiap bulannya untuk bisnis milik Babe.
Lantaran itu lah, Fati merasa bahwa sang suami telah memiliki firasat soal penyakit yang dideritanya.
"Aku nggak tahu apakah dia feeling atau dia tahu," ujarnya.
Sebelum operasi, Babe bahkan sempat menitip pesan untuk istri dan anak-anaknya.
Meski menitip pesan terakhir, Babe saat itu masih optimis untuk sembuh.
"Sebelum operasi dia ada ngomong sama aku, kamu udah dengar sendiri dokternya bilang ini sulit (disembuhkan), kamu jangan nyerah, aku bilang."
"Nggak, Abang nggak nyerah kita tetap ikhtiar dokter hanya perantara tapi Allah tetap yang kasih sembuh," ungkap Fati menirukan perkataan Babe kala itu.
Sudah memikirkan nasib sang istri dan anak-anaknya ketika ia tiada, Babe menyarankan Fati untuk kembali ke kampung halamannya, di Medan.
"Aku kan sama almarhum memang orang Medan, 'Abang rasa kalau kamu pulang ke Medan juga nggak papa'," Fati kembali menirukan ucapan Babe.
Kepada Fati Indraloka, Babe Cabita berpesan agar dirinya pulang ke Medan dan mengurus bisnis yang berada di kampung halamannya tersebut.
"Hari itu sebelum operasi, (Babe berkata) kamu mau kemana kamu kalau mau ke Medan juga nggak papa. Kita ada bisnis itu," ujar Fati.