Gridhot.ID - Komika Babe Cabita baru saja meninggal dunia pada Selasa, 9 April 2024 lalu.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Babe Cabita diketahui meninggal dunia usai mengidap penyakit langka anemia aplastik.
kegagalan sumsum tulang belakang untuk menghasilkan sel darah.
Saat itu, ia menjalani perawatan di rumah sakit selama 2 minggu. Awalnya, Babe Cabita mengira dirinya terserang penyakit demam berdarah atau DBD.
Namun, saat diperiksa, petugas medis curiga ternyata dirinya mengidap penyakit lain lantara trombositnya yang terus menurun.
Petugas medis kemudian menyarankan Babe Cabita untuk menjalani prosedur pengambilan sumsum tulang belakang.
“Akhirnya diambillah itu istilahnya BMP, pengambilan sumsum tulang belakang, kayak diambil sumsum aku dari tulang ekor, pakai sedotan gede, diambil sumsum aku, dibius,” kata Babe Cabita, dilansir dari Kompas.com (1/9/2023).
Setelah dilakukan pengambilan sumsum tulang belakang, diketahui bahwa komika tersebut mengalami penyakit langka, anemia aplastik.
Menurut Babe Cabita, penyakit tersebut membuat imunnya menyerang darah merah dan darah putih.
Akibat mengidap penyakit anemia aplastik, Babe Cabita harus melakukan transfusi trombosit.
Namun, ia sempat mengaku kesulitan mendapatkan trombosit. Sebab, persediaan trombosit di Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta sama sekali tidak ada.
"Dan yang paling sulit lagi, kantong darah trombosit warna kuning itu enggak ada dimana-mana, udah sampai seluruh Jakarta emang enggak ada," kata dia, dikutip dari Kompas.com (8/9/2023).
Dalam kondisi mendesak itu, Babe Cabita sempat menghubungi putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangaerp.
"Aku telepon Ari (orang kepercayaan Kaesang), yang megang Kaesang. 'Tolong, bisa bilangin enggak, minta tolong, aku butuh darah'," imbuhnya menirukan percakapannya saat itu dengan Ari.
Dengan bantuan tersebut, Babe Cabita akhirnya mendapat trombosit dalam waktu enam jam.
Namun pada tahun 2024 ini, Babe Cabita diketahui telah meninggal dunia di rumah sakit usai menjalani operasi.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews Bogor, Istri Babe Cabita, Zulfati Indraloka pun mengungkapkan, bawa satu setangah tahun belakangan, dirinya ikut serta mengurus bisnis sang suami.
Hal tersebut seolah jadi firasat Babe agar membangun bisnis untuk anak dan istrinya.
"Jadi dari awal itu emang aku dikutsertakan, waktu awal test food dadar, beberapa bisnis yang lain itu aku diikutsertakan setahun setengah terakhir ini," ungkap Fati, dikutip dari YouTube dr. Richard Lee, MARS, Senin (29/4/2024).
Fati yang sebelumnya tak pernah tahu bagaimana pekerjaan sang suami, sebelum suaminya sakit, ia kerap menemani Babe bekerja dan mengurus bisnisnya.
"Kalau dulu aku emang nggak pernah tau pekerjaannya, maksudnya Abang itu menyelesaikan sendiri lah."
"Sekarang itu beberapa tahun terakhir ini kayak aku itu ikut dia kerja, aku ikut nemenin dia ke luar kota," terangnya.
Tak sampai di situ, Fati juga diajari bagaimana menyusun laporan setiap bulannya untuk bisnis milik Babe.
Lantaran itu lah, Fati merasa bahwa sang suami telah memiliki firasat soal penyakit yang dideritanya.
"Aku nggak tahu apakah dia feeling atau dia tahu," ujarnya.
Sebelum operasi, Babe bahkan sempat menitip pesan untuk istri dan anak-anaknya.
Meski menitip pesan terakhir, Babe saat itu masih optimis untuk sembuh.
"Sebelum operasi dia ada ngomong sama aku, kamu udah dengar sendiri dokternya bilang ini sulit (disembuhkan), kamu jangan nyerah, aku bilang."
"Nggak, Abang nggak nyerah kita tetap ikhtiar dokter hanya perantara tapi Allah tetap yang kasih sembuh," ungkap Fati menirukan perkataan Babe kala itu.
Sudah memikirkan nasib sang istri dan anak-anaknya ketika ia tiada, Babe menyarankan Fati untuk kembali ke kampung halamannya, di Medan.
"Aku kan sama almarhum memang orang Medan, 'Abang rasa kalau kamu pulang ke Medan juga nggak papa'," Fati kembali menirukan ucapan Babe.
Kepada Fati Indraloka, Babe Cabita berpesan agar dirinya pulang ke Medan dan mengurus bisnis yang berada di kampung halamannya tersebut.
"Hari itu sebelum operasi, (Babe berkata) kamu mau kemana kamu kalau mau ke Medan juga nggak papa. Kita ada bisnis itu," ujar Fati.
Kemudian, Babe berpesan agar anak-anaknya bersekolah di sekolah berbasis agama.
"Yang penting itu anak-anak sekolahnya sekolah agama ya, nggak perlu mahal. Karena itu (anak-anak) nanti yang bakal bantu kita ngedoain kita," terangnya.
Babe tak lupa memberikan semangat untuk Fati agar dirinya tetap kuat menjalani kehidupan tanpa sosok Babe yang mendampingi.
"Terus dia bilang, 'Kamu harus kuat, sekarang tugas Abang mempersiapkan kalaupun nanti dipanggil (Tuhan) dengan ibadahm kalau kamu, kamu harus kuat'," papar Fati menirukan Babe.
"Abang yakin pasti ada rezekinya di dunia buat kamu sama anak-anak, tapi kamu harus kuat, kamu harus istiqomah ya walaupun nggak ada Abang," lanjutnya.
Kemudian, malam hari setelah itu, Babe muntah-muntah hingga pada keesokan harinya sang komika menjalani operasi.
"Malamnya dia sakit kepala, muntah-muntah, besoknya dioperasi. Harus operasi saat itu juga," terangnya.
Pesan Babe sebelum dioperasi bukan tanpa sebab, ternyata dokter sudah memvonis kesempatan Babe untuk bisa hidup di dunia tidak lagi lama.
Bahkan, hidup sang komika divonis hanya tersisa tiga minggu.
"Kayaknya dia kepikiran dengan, jadi dokternya udah ngomong (sisa waktu hidup) tiga minggu atau paling lama kamu tiga bulan," tandas Fati.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews Bogor |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar