"Tinjau kembali atas pengakuan pelaku. Pelaku ini orangnya manipulatif. Saya sempat bertemu pelaku, sekali. Menanyakan info kabar dari ibu saya di kantor," kata Allya dilansir dari TribunnewsBogor.
Menurut Allya saat itu pelaku sangat santai saat ditanyai soal ibunya.
Sehingga ia tak menaruh curiga.
"Pelaku hanya biasa saja," katanya.
"Pelaku sempat menenangkan, menepuk pundak saya, 'sabar yah'. Gimana tega coba," kata Allya.
Bahkan parahnya, Arif memprovokasi Allya agar curiga ke ayahnya, Ganda.
"Pelaku cukup manipulatif, mendesak saya agar saya curiga ke papa saya. Saya juga gak nyangka," katanya.
Allya pun meragukan pengakuan pelaku kasus mayat dalam koper ke polisi.
Ia meyakini ibunya tak seperti pengakuan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh.
"Jangan percaya pada sebelah pihak saja. Kita gak bisa bertanya ibu saya, ibu saya di dalam kubur gimana mau sebelah pihak saja," kata Allya dengan suara bergetar menahan tangis.
Sementara, Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menerangkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh memang sempat bekerja seperti biasa setelah menghabisi nyawa Rini.