GridHot.ID - Pelaku pembunuh wanita dalam koper di Bekasi sempat ketemu anak korban.
Pelaku yang bernama Ahmad Arif bahkan sempat meminta anak korban untuk bersabar.
Begini pengakuan Allya (22), anak Rini Mariany (50) wanita yang tewas dibunuh oleh Ahmad Arif Ridwan Nuwloh alias AARN (29) dalam koper di Bekasi.
Melansir Kompas TV, polisi berhasil menangkap terduga pelaku dalam kasus mayat wanita dalam koper yang ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi menjelaskan, terduga pelaku tidak memiliki hubungan keluarga dengan korban.
"Tidak ada hubungan kekeluargaan, tidak ada hubungan lain-lainnya," kata Twedi, Rabu (1/5/2024), seperti dilaporkan tim liputan Kompas TV.
Meski demikian, ia menyebut korban dan pelaku diduga memiliki hubungan kerja.
"Ada hubungan kerja. Nanti kami dalami lagi," ujarnya.
Ia megatakan sejauh ini, polisi telah memeriksa tujuh saksi dalam kasus tersebut.
Diberitakan sebelumnya, terduga pelaku dalam kasus mayat wanita dalam koper tersebut ditangkap di Palembang, Sumatera Selatan.
"Telah mengamankan seorang laki-laki yang diduga pelaku pembunuhan terhadap seorang wanita yang mayatnya ditemukan di dalam koper beberapa waktu yang lalu di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, " kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Rabu.
"Pelaku diamankan di Palembang, saat ini sedang dalam perjalanan ke Jakarta."
Rekaman CCTV Hotel
Kombes Ade Ary mengungkapkan sebelum tewas, korban dan terduga pelaku sempat masuk ke dalam sebuah hotel di Bandung, Jawa Barat.
Dari rekaman CCTV hotel tersebut terlihat pelaku yang mengenakan baju hitam dan korban yang mengenakan baju merah muda, terlihat memasuki kamar hotel pada pukul 09.51 WIB.
Kemudian pelaku tampak baru keluar dari kamar hotel sekitar pukul 18.39 WIB, sembari membawa koper berwarna hitam yang diduga berisi mayat korban.
"Terduga pelaku terekam di CCTV sebuah hotel di Bandung, membawa koper hitam," kata Kombes Ade Ary, Rabu.
Adapun koper tersebut kemudian ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (25/4/2024) lalu.
Dilansir dari tribunsumsel.com, terkuak pengakuan Allya (22), anak Rini Mariany (50) wanita yang tewas dibunuh oleh Ahmad Arif Ridwan Nuwloh alias AARN (29) dalam koper di Bekasi.
Saat mengetahui kematian tragis sang ibu, Allya rupanya sempat dikuatkan oleh pelaku.
Allya menyebut jika Arif memintanya untuk bersabar atas peristiwa kematian ibunya, Rini.
Hal tersebut terjadi saat Allya bersama sepupunya, Anjar mencari keberadaan Rini ke kantor korban pada Kamis, (25/4/2024) lalu.
Baca Juga: Sadis Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Korban Dikumpulkan di Pos Ronda
"Tinjau kembali atas pengakuan pelaku. Pelaku ini orangnya manipulatif. Saya sempat bertemu pelaku, sekali. Menanyakan info kabar dari ibu saya di kantor," kata Allya dilansir dari TribunnewsBogor.
Menurut Allya saat itu pelaku sangat santai saat ditanyai soal ibunya.
Sehingga ia tak menaruh curiga.
"Pelaku hanya biasa saja," katanya.
"Pelaku sempat menenangkan, menepuk pundak saya, 'sabar yah'. Gimana tega coba," kata Allya.
Bahkan parahnya, Arif memprovokasi Allya agar curiga ke ayahnya, Ganda.
"Pelaku cukup manipulatif, mendesak saya agar saya curiga ke papa saya. Saya juga gak nyangka," katanya.
Allya pun meragukan pengakuan pelaku kasus mayat dalam koper ke polisi.
Ia meyakini ibunya tak seperti pengakuan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh.
"Jangan percaya pada sebelah pihak saja. Kita gak bisa bertanya ibu saya, ibu saya di dalam kubur gimana mau sebelah pihak saja," kata Allya dengan suara bergetar menahan tangis.
Sementara, Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menerangkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh memang sempat bekerja seperti biasa setelah menghabisi nyawa Rini.
"Si tersangka masih datang ke kantor PT Kobe untuk melakukan tugasnya atau melakukan audit," katanya.
Saat berada di kantor, kata Wira, pelaku bersikap seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa.
Hal tersebut membuat polisi bakal melakukan pendalaman lebih lanjut.
"Ini barangkali bisa jadi bahan kami untuk pendalaman, apakah bagian dari strategi tersangka untuk melakukan ataupun mengelabui penyelidikan," kata Wira.(*)