GridHot.ID - Video bocah kelaparan di Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor yang sempat viral kini menemui titik terang.
Tak lagi histeris apalagi menangis, Gibran bocah yang sempat viral karena kelaparan kini bisa tersenyum bahagia.
Seperti dilansir dari TribunnewsBogor, pasalnya kini bantuan mengalir deras membanjiri keluarga Gibran.
Pun dengan ayah Gibran, Hamzah yang tak kuasa menahan tangis saat banyak orang peduli padanya.
Ayah Gibran bernama Hamzah itu sehari-hari kerja di luar kota dan tidak mengetahui perbuatan istri terhadap anak-anaknya.
Gibran sempat viral sebab video-nya menangis histeris karena kelaparan beredar di TikTok.
Alih-alih diberi makan, Gibran malah disiram air oleh ibunya yang mengaku tidak punya uang.
Lalu saat ditanya oleh pengunggah video, bocah itu mengaku biasanya makan garam dan menunggu ayahnya pulang kerja.
"Kalau makan katanya (mama) 'makan garam', kata mama katanya kalau ayah udah pulang baru makan," ungkap Gibran mengutip akun @ahmadsaugi31 di TikTok.
Melansir Surya.co.id, ayah Gibran bernama Hamzah diketahui bekerja sebagai buruh bangunan di wilayah Tangerang Selatan dan tidak mengetahui kejadian tersebut.
Mengetahui anaknya viral gara-gara kelaparan, Hamzah sebagai ayah mengaku merasa terpukul dengan peristiwa yang menimpa keluarganya.
Pria berambut ikal itu tak menyangka jika keluarganya kini menjadi sorotan.
Hamzah sedih putranya yang bernama Gibran viral karena merasa kelaparan.
Kesedihan Hamzah bertambah karena istrinya malah memarahi Gibran alih-alih memberi makan bocah berusia 5 tahun tersebut.
Atas peristiwa kelaparan yang menimpa Gibran, kini rumah Hamzah disambangi banyak orang yang datang karena rasa simpati.
Pemerintah Kecamatan Bojonggede dan perangkat Desa Rawapanjang pun segera mendatangi lokasi.
Walhasil Hamzah sekeluarga menerima bantuan.
Selain itu rumah Hamzah diberi tanda khusus, kertas putih bertuliskan rumah dalam pengawasan tertempel di dinding.
Usut punya usut, surat yang ditulis menggunakan pulpen tersebut dibuat atas inisiatif RT setempat.
Dari pantauan TribunnewsBogor.com, tempat tinggal Gibran berada di area yang cukup padat penduduk di dalam gang sempit.
Rumahnya tampak sederhana dan tidak begitu luas dinding yang tidak dicat seluruhnya.
Dapat Bantuan
Camat Bojonggede, Tenny Ramdhani mengatakan keluarga tersebut masuk dalam kategori tidak mampu yang memerlukan perhatian dari pemerintah.
Kendati demikian, selama ini keluarga tersebut tidak masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai penerima manfaat dari pemerintah.
"Kami sudah konfirmasi ke RT/RW kenapa tidak didata dan sebagainya. Sebetulnya sudah, namun keluarga belum sempat memberikan data-data yang menjadi prasyarat untuk bisa didaftarkan," ujarnya kepada wartawan, Selasa (7/5/2024).
Di samping itu, Tenny Ramdhani mengaku baru mengetahui kejadian tersebut setelah ramai jadi perbincangan di media sosial.
Tenny Ramdhani pun langsung mengunjungi kediaman keluarga Gibran untuk melihat kondisi sang anak dan memberikan support khususnya kepada ayah Gibran yang saat itu ada di rumah.
"Kami memberikan dukungan moril, motivasi kepada bapak Hamzah. Kemudian membawa bantuan baik berupa makanan maupun juga family kit dan lain-lain," terang Tenny Ramdhani.
Tenny Rhamdani memaparkan, setelah melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor, keluarga tersebut langsung didaftarkan ke dalam DTKS dan juga BPJS Kesehatan.
Kata Tenny Ramdhani, langkah tersebut diambil untuk jangka panjang dalam memberikan kesejahteraan bagi keluarga yang bersangkutan.
"Alhamdulillah BPJS-nya sudah terdaftar, sudah didaftarkan DTKS dan sudah menjdi bagian dari keluarga penerima bantuan secara berkelanjutan," jelasnya.
Lebih lanjut, Tenny Ramdhani mengatakan langkah berikutnya akan terus berkomunikasi dengan Dinsos Kabupaten Bogor dalam untuk memberikan perhatian terhadap Gibran.
Begitupun dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk & Keluarga Berencana (DP3A2PKB) untuk memberikan pendampingan lanjutan.
"Dimana di situ ada bidang yang membidangi perlindungan anak. Bidang tersebut kami mohon diusulkan untuk mendampingi anak-anak ini supaya bisa diberikan pendekatan pendampingan bagaimana menguatkan mental-mental mereka sehingga mereka tidak mengalami trauma," jelas Tenny Ramdhani.
Meski begitu, Tenny Ramdhani mengatakan selama ini Gibran yang seringkali ditinggalkan orang tuanya itu selalu diperhatikan para tetangga.
"Mereka sangat perhatian, karena mereka tahu pak Hamzah itu pulangnya tidak tentu, jadi mereka sering memberikan makanan," pungkasnya.
(*)