Melansir rri.co.id, Otis pun meluruskan pemberitaan beberapa media yang menyebut dirinya sempat di sandera oleh KKB menjelang pemungutan suara Pemilu 2024.
Menurutnya dalam pemberitaan beberapa media itu terkesan ia menyudutkan atau merusak citra daripada TPN/OPM.
Selain, itu pemberitaan tersebut menggiring opini masyarakat bahwa seolah-olah dirinya menjual nama organisasi tersebut untuk mencari keuntungan atau popularitas semata.
"Saya perlu luruskan, bahwa pernyataan saya di MK adalah murni penjelasan kondisi situasional yang saya alami di Pogapa Distrik Homeyo. Dan dalam penyebutan nama saya menyebutkan KKB bukan TPNPB/OPM," ujarnya kepada RRI Nabire, Selasa (7/5/2024) malam.
Ia menegaskan bahwa media tak boleh memberi sudut pandang bahwa ia melecehkan organisasi TPNPB/OPM.
Sebab menurutnya, mereka adalah saudara sebangsa, namun saat ini masih berbeda pendapat dan memperjuangkan kemerdekaan dengan cara tersendiri.
"Tidak bisa (media-red) memframing atau menarasikan bahwa saya melecehkan atau melemahkan organisasi TPNPB/OPM," ucapnya menegaskan.
Ia menambahkan dengan pemberitaan itu, maka di mungkinkan ada pihak lain yang mencoba mengambil keuntungan lewat pemberitaan ini.
"Ini tahun politik Pilkada, siapa saja bisa mengambil kesempatan untuk dirinya, apalagi daerah di Papua," katanya mengakhiri.
(*)